Transgender, Anak Perempuan Kiyai Jadi Laki-laki, Bagaimana Ibadah dan Pandangan Islam

Ayahnya adalah kyai, seorang penceramah ulung yang dihormati. Namun Amar gelisah. Dia tidak merasa bahwa dirinya adalah perempuan.

Lebrina Uneputty
Rabu, 13 Oktober 2021 | 13:17 WIB
Transgender, Anak Perempuan Kiyai Jadi Laki-laki, Bagaimana Ibadah dan Pandangan Islam
Amar Alfikar. (BBC)

Karena itu ketika ada suatu masalah baru, kontemporer, tentu pertama yang kita dekati adalah realitas itu sendiri.

Misalnya soal isu transgender atau transeksual. Kita tanyakan kepada yang bersangkutan, bagaimana sebetulnya duduk masalahnya?

Seperti apa perasaannya, prosesnya, dampaknya, dan seterusnya. Baru kemudian kita melihat, gimana teksnya. Nah dialog antara teks dan realitas itulah yang kemudian kita menemukan dan menentukan status pandangan keislaman.

Bagaimana pandangan keislamannya?

Saya kira transgender itu juga tidak tunggal. Para ulama melihat realitasnya, apakah seorang trans itu amdan, sengaja menjadi trans, ataukah ghoiro amdin, artinya dia tidak menghendaki tapi itu di luar kuasa dia. Dalam konteks ini saya melihat kasus per kasus.

Ini adalah dua hal yang berbeda hukumnya dalam Islam, kalau orang yang amdan, sengaja, artinya dia menyalahi kebiasaan. Berbeda dengan orang yang mengatakan "Saya tidak menghendaki ini tapi apa yang saya jalani adalah bagian dari perjalanan ketentuan Tuhan". Saya melihat ini sebagai dua hal yang berbeda.

Karena itu di luar kuasa dia, pertanyaannya, siapa yang menghendaki dia berbuat seperti itu?

Maka menurut saya orang seperti ini harus diberi ruang, bahwa Tuhan menciptakan sesuatu yang lain, yang berbeda dengan mainstream. Islam itu kan pesan-pesan Tuhan. Kalau ini kehendak Tuhan, masa kita mau menolaknya?

Sama dengan perempuan menstruasi, itu kehendak siapa? Bukan kehendak perempuan, tapi kehendak Tuhan. Maka perempuan menstruasi itu tidak berkurang sedikitpun agamanya. Karena dia tidak salat karena taat dengan aturan Tuhan dan yang menghendaki menstruasi kan tuhan, bukan dia. Kira-kira seperti itu.

Bagaimana dengan tuduhan bahwa trans membawa bencana atau dosa untuk orang lain di sekitarnya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini