Ahli Meneliti, Dulu Paling Tinggi di Dunia, Kenapa Orang Belanda Kini Pendek

Negara Kincir Angin itu telah puluhan tahun terkenal populasi dengan ciri tinggi badan paling tinggi di dunia,

Lebrina Uneputty
Kamis, 30 September 2021 | 10:30 WIB
Ahli Meneliti, Dulu Paling Tinggi di Dunia, Kenapa Orang Belanda Kini Pendek
Ilustrasi Tinggi Badan (Shutterstock)

SuaraBekaci.id - Belanda atau masyarakatnya menyebut Netherlands, negara kincir angin itu telah puluhan tahun terkenal populasi dengan ciri tinggi badan paling tinggi di dunia,  namun penelitian mencatat tinggi badan orang Belanda kini menyusut atau pendek.

Melansir dari bbc.com, data badan statistik belanda menyebutkan, sejak tahun 1958 rata-rata orang belanda memiliki tinggi melebihi orang lain di dunia.

Namun data resmi menunjukkan, tinggi orang-orang terjangkung di dunia itu kini menyusut. Terutama pada generasi lahir 2001 secara signifikan lebih pendek dari generasi lahir 1980 an.

Penelitian ini berdasarkan pengukuran tubuh dari 719.000 orang Belanda yang berusia antara 19 hingga 60 tahun.

Pria Belanda yang berusia 19 tahun saat ini memiliki tinggi badan rata-rata 182,9cm dan perempuannya rata-rata 169,3cm.

Namun, pria yang lahir pada 2001 memiliki tinggi badan lebih pendek satu sentimeter dari generasi yang lahir sebelum itu. Perempuan yang lahir di periode yang sama juga lebih pendek 1,4cm dibandingkan perempuan yang lahir sebelum 2001.

"Dalam perjalanan satu abad terakhir, [tubuh] kami terus meninggi dan meninggi, tapi sejak 1980 pertumbuhan itu berhenti," kata penelitian itu.

Faktor yang mempengaruhi, termasuk imigrasi dan pola makan diyakini menjadi kemungkinan penyebab di balik perubahan tinggi badan ini. Faktor ini membalikan keadaan pertumbuhan tinggi badan yang cepat selama satu setengah abad.

Mereka yang pindah ke Belanda umumnya memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan rata-rata orang Belanda. Kemudian mereka memiliki keturuan yang cenderung lebih kecil juga.

Kendati demikian, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pertumbuhan badan mengalami perlambatan di antara orang-orang Belanda, yang orang tua dan kakek-nenek mereka terlahir di Belanda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini