Pertama, Muhammad SAW membidik target pasar. Bukan hanya menyasar pada target pasar tertentu, akan tetapi secara keseluruhan baik dari kalangan bawah maupun atas.
Strategi yang kedua, putra dari Siti Aminah tersebut mempunyai pikiran yang kreatif serta inovatif untuk melakukan penjualan.
Nabi Muhammad mempunyai hubungan baik dengan pelanggan maupun koleganya. Hal tersebut juga menjadi batu loncatan untuk melebarkan sayap bisnisnya ke segala penjuru dunia.
Tidak cukup itu saja, akan tetapi Nabi Muhammad juga tidak pantang menyerah apabila dagangannya itu tidak laku. Terus berusaha dan mengharapkan keberkahan dari Allah.
Semoga, penjelasan mengenai cara berdagang Rasulullah tersebut bisa kita amalkan. Karena, bukan hanya akan mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar saja, melainkan keberkahan dari Allah SWT.
(Muhafid/R6/HR-Online)