Kolaborasi
Kampung yang tengah berbenah itu mesti pula didukung dengan kerja sama antarlembaga.
Bagaimana mungkin pembenahan itu dijalankan oleh pengelola saja. Apalagi, mereka lebih fokus pada pelestarian budayanya.
Pemerintah, swasta, universitas, warga dan semua lembaga mesti berkolaborasi.
Aset Setu Babakan, mulai wisata alam air, tumbuhan langka, wisata buatan di museum budaya dapat dikembangkan lagi melalui kolaborasi tadi.
Ada pula program diskusi, agro wisata, wisata mancing dan lainnya yang mesti didukung.
Anak-anak sekolah juga harus lebih banyak dilibatkan dalam kebudayaan karena kalau tidak, budaya itu bisa hilang semua dari mereka.
“Kita harapkan ada transformasi kepada anak-anak didik kita dan siapapun yang ingin dilatih dan melatih, kami akan fasilitasi,” kata Bayu.
Kampung Betawi ini sedang berbenah seraya menyambut pembukaannya kembali.
Berbagai proyek, telah dan akan dilakukan untuk menata wajah kawasan budaya Betawi ini.
Kini, publik menunggu wajah barunya yang tak menghilangkan ciri khasnya sebagai wisata budaya. (Antara)
Oleh : Sihol Mulatua Hasugian