Usai menerima laporan tersebut, pihaknya lantas segera menghubungi sejumlah rumah sakit di Jabodetabek. Tetapi nihil, semua ICU RS di Jabodetabek penuh.
"Kami juga sempat blasting dan telpon beberapa call center di rumah sakit. Kami hitung ada 75 rumah sakit, seluruh Jabodetabek yang dihubungi. Tak hanya rumah sakit di Tangsel, tetapi Jakarta dan Depok juga," paparnya.
Setelah melaporkan tidak adanya RS yang menerima, tidak lama kemudian Yemiko mendapati kabar duka bahwa pasien tersebut telah wafat.
"Pada akhirnya kami dapat kabar, ketika kami on going mencari rumah sakit pasien meninggal dunia. Kondisi tidak sadar diri, pasien kondisi gawat darurat dan di puskesmas dalam kondisi yang sama," pungkasnya.
Baca Juga:Banjir Melanda, Kasus Covid-19 Meledak di Banjarbaru
Dalam salah satu unggahan kabar duka itu, @LaporCovid merasa prihatin dengan nasib yang dialami pasien positif Covid-19 itu.
"Krisis, emergency, pandemi & nyawa warga agaknya tak ada dalam kamus pemerintah. Prihatin!," tulisnya.