SuaraBekaci.id - Ruang ICU pasien Covid-19 di Kota Bekasi hampir penuh pada hari terakhir tahun 2020. Dari total sebanyak 81 kasur yang tersedia di rumah sakit se-Kota Bekasi, saat ini hanya tersisa 8 tempat tidur.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Rumah Swasta Seluruh Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi, Eko Nugroho mengatakan, untuk ruang isolasi pasien Covid-19 masih tersisa sebanyak 126 tempat tidur.
“Per sore ini, untuk ruang isolasi dari 1.416 kita sisa 126, jadi sudah terpakai 92 persen kalau untuk ruang isolasi perawatan biasa. Kemudian kalau untuk ICU kita tersisa 8 (tempat tidur),” kata Eko saat dihubungi Suara.com, Kamis (31/12/2020).
Jumlah sisa tempat tidur di ruang ICU pasien Covid-19 di Kota Bekasi itu sama dengan data pada 2 hari yang lalu Selasa (29/12/2020).
Baca Juga:Kota Bekasi Diguyur Hujan, Ini Antisipasi Banjir dari BPBD Kota Bekasi
Dirinya mengkhawatirkan kalau sisa 8 tempat tidur di ruang ICU tersebut hanya untuk melayani pasien yang sedang dalam penanganan di rumah sakit masing-masing.
“Jadi itu sebetulnya sudah nggak bisa diakses sama masyarakat luar karena dari kemarin juga kondisinya ketika kita minta ruang ICU dari orang luar Kota Bekasi yang mau masuk ICU susahnya minta ampun ya, karena sudah di-booking untuk orang yang dari ruang isolasi rumah sakit masing-masing,” ujarnya.
Eko menyampaikan, kondisi itu berpotensi membuat masyarakat umum yang membutuhkan ruang ICU untuk penanganan Covid-19 tidak terlayani.
“Dampaknya yang pasti jika ada yang membutuhkan kita tidak bisa menampung ya di Kota Bekasi ya. Dan jika itu pasiennya kritis membutuhkan alat bantuan nafas ventilator di ICU berarti tidak bisa ditangani ya, artinya resiko kematiannya menjadi lebih tinggi ,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata Eko, pihaknya tengah mengupayakan agar dapat mengatur kebutuhan ruang ICU secara proporsional.
Baca Juga:Cegah Keramaian, Pemkot Bekasi Padamkan Lampu Jalan di 6 Lokasi Ini
“Karena kita saat ini belum mampu melakukan peningkatan penambahan daya tampungnya, ada kaitannya sama tenaga kesehatan yang kita sulit untuk tambah saat ini,” kata Eko.