Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 23 Januari 2024 | 15:32 WIB
Sengendara motor bernama History Cally Power (19) terlilit kabel optik yang menjuntai di Jalan Raya Candrabhaga, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (22/1/2024) pagi [Suara.com/Mae Harsa]

SuaraBekaci.id - Seorang pengendara motor bernama History Cally Power (19) terlilit kabel optik yang menjuntai di Jalan Raya Candrabhaga, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (22/1/2024) pagi.

Berdasarkan pantauan di lokasi, kabel tersebut sudah tak nampak menjuntai lagi di tempat kejadian perkara (TKP).

“Jadi tuh dari rumah kan di PUP (Pondok Ungu Permai) menuju gedung creative center di deket Juanda. Saya berangkat jam 8 lewat, itu kejadiannya di sana tuh kurang lebih jam 9 pas,” kata korban yang akrab disapa History, Selasa (23/1/2023).

Baca Juga:

Baca Juga: Prabowo Joget Gemoy di Bekasi, Relawannya Dapat Intimidasi di Kota Ini, Pelakunya Siapa?

History menceritakan, sebelumnya dia sudah menyadari adanya kabel panjang yang menggantung di sisi jalan. Namun, ia tak mengkhawatirkan hal itu dan tetap mengendarai motornya dengan kecepatan 20 km/per jam.

“Sebelumnya ngeliat kabel itu gelantungan cuma kabel itu gak ke jalan. Kaya tiba-tiba ada angin, langsung (kabel) ngarah ke leher saya,” ucapnya.

Seketika History pun langsung terjatuh dari motornya, akibat mempertahankan diri dari lilitan kabel itu.

“Akhirnya saya jatuhkan motor saya, terus saya pegang ini, pegang kabel,” ujarnya.

Warga pun langsung berdatangan untuk membantu korban. History melihat beberapa warga yang datang langsung memotong kabel tersebut.

Baca Juga: Kampanye Prabowo Hari Ini: Usai Bertemu Sri Sultan X Dijadwalkan Jumpa Tukang Bakso di Bekasi

History mengatakan, usai ditolong warga dirinya langsung bergegas ke klinik yang berada di kampusnya.

“Masih agak nyeri kalau menghadap ke kanan. Dan juga kalau kemarin itu kan agak susah kalau ngomong karena kan kabel itu ketariknya agak kenceng,” jelasnya.

Meski kini kondisinya telah membaik, History berharap agar kabel-kabel yang berantakan itu segera dirapikan. Agar tidak memakan korban selanjutnya.

“Kalau misalkan terlalu banyak kabel kaya gitu, takutnya bisa lebih parah lagi. Kemungkinan kalau saya ngebut kemungkinan saya udah tewas. Gak mungkin hidup. Karena kan itu pasti robek,” tandasnya.

Kontributor : Mae Harsa

Load More