Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 02 November 2023 | 07:00 WIB
Ilustrasi bullying/ tindak kekerasan (pixabay.com)

Pasca kondisi yang dialami Fatir, Diana sebenarnya sudah berupaya untuk meminta kejelasan kasus ini kepada pihak sekolah. Diana menyebut sudah tiga kali ada pertemuan antara pihak sekolah dengan keluarga terduga pelaku perundungan.

Hasilnya nihil kata Diana. Bahkan Diana mengungkap, permintaan maaf dari keluarga terduga pelaku disampaikan via chat WhatsApp.

“Permintaan maaf itu dari salah satu yang selengkat Fatir itu, sayangnya via WA ya,” ucap Diana.

Diana pun membawa kasus ini ke pihak kepolisian. Laporan kepolisian dibuat Diana pada April 2023. Bagi Diana, menempuh jalur hukum menjadi cara agar aksi perundungan yang dialami Fatir bisa berakhir.

Baca Juga: Guru Bocah SD di Bekasi Anggap Bullying Bercanda, KPAI: Pengetahuannya Kurang

Cukup Fatir kata Diana yang jadi korban bullying. Ia berharap tidak ada lagi Fatir-fatir berikutnya.

Sekolah Wajarkan Perundungan dan Bullying

SD Negeri Jatimulya 09 berlokasi di Jalan Swadaya I RT03/06, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sekolah itu berlantai dua dengan pohon cukup rindang berada di salah satu sudut lapangan.

Saat jurnalis SuaraBekaci.id, Mae Harsa mendatangi sekolah tersebut, di sisi lapangan lain, sejumlah murid tampak asyik bermain bola sepak. Meski lapangan beralas semen, kondisi itu tak menyurutkan anak-anak bermain dengan riang.

Gambaran soal SD Jatimulya 09 ini sebenarnya seperti sekolah pada umumnya. Namun di sekolah itu, Fatir harus mengalami kondisi yang saat ini ia alami, kakinya harus diamputasi akibat tekel dari rekannya.

Baca Juga: Kasus Bullying Siswi SMP di Depok Jadi Sorotan Dinas Pendidikan, Orang Tua Diminta Cek Hp Anak

Sejumlah awak media pada Selasa (31/10) mendatangi SD Jatimulya 09 untuk meminta klarifikasi soal peristiwa yang dialami Fatir. Setelah menunggu cukup lama dengan alasan para guru sedang rapat, pihah sekolah akhirnya buka suara kepada awak media.

Load More