Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Minggu, 04 Juni 2023 | 20:30 WIB
Ilustrasi kekeringan akibat suhu panas (Shutterstock).

SuaraBekaci.id - Para petani di desa Karangbahagia, Kabupaten Bekasi mengeluhkan kondisi yang mereka alami, gagal panen disebabkan kekeringan.

Kekeringan di Kabupaten Bekasi itu membuat sejumlah ratusan hektar lahan garapan para petani gagal panen. Kondisi kekeringan ditambah dengan saluran irigasi yang tak berfungsi.

Padi yang sudah ditanam para petani di desa Karangbahagia dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @liputancikarang terlihat mengering dan gagal panen.

"Padi yang sudah di tanam di area persawahan terlihat kering dan tanahnya retak akibat tidak adanya air," tulis caption pada keterangan video tersebut.

Baca Juga: Antisipasi Anomali Cuaca Bikin Gagal Panen, Petani Kopi di Sumsel Diingatkan Hal Ini

Petani berharap pemerintah daerah kabupaten Bekasi dan pemerintah pusat segera cepat mengatasi kekeringan yang membuat petani alami kerugian hingga miliaran rupiah.

Sebelumnya, kondisi sama juga sempat dikeluhkan oleh para petani di Mustikajaya.

Ketua Kelompok Tani Benda Jaya, Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Niman (56) yang mengaku khawatir lahan sawah seluas 10,8 hektar yang ia kelola bersama seorang rekannya dilanda kekeringan akibat cuaca panas.

Terlebih sebelumnya pada tahun 2017, ia mengatakan sempat mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem.

“Kalau cuaca panas takut kekeringan, tapi kalau kita masih bisa ngambil (air) dari bawah ya masih bisa bertahan,” kata Niman saat ditemui SuaraBekaci.id beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Irigasi Ater di Desa Girimukti Cekelet Garut Tertimbun Longsor, 163 Hektar Pesawahan Terancam Gagal Panen

Niman mengatakan saat memasuki musim kemarau peran pemerintah untuk mendukung ketersediaan mesin pompa air sangat dibutuhkan, guna mengantisipasi apabila terjadi kekeringan.

“Punya (mesin pompa air) tapi tahun tua,” ucapnya.

Kendati demikian, hingga saat ini Niman menyebut belum menemukan masalah yang mengganggu lahan taninya. Kondisi air juga masih normal.

“Kalau ada kekeringan kita dari bawah, sedot ada pantekan. Kalau sekarang, belum (sedot) masih melalui saluran, masih bertahan masih cukup,” ujarnya.

Menurutnya, hal terpenting yang harus diperhatikan petani saat musim kemarau ialah dengan memperhatikan pemilihan jenis obat untuk padi.

Load More