Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Sabtu, 14 Januari 2023 | 23:10 WIB
Ilustrasi pembunuhan (Shutterstock)

SuaraBekaci.id - Satu keluarga yang terdiri dari ibu, tiga orang anak dan adik ipar dari si ibu di Desa Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat ditemukan tak sadarkan diri. Si ibu dengan inisial AM dan dua anaknya RA dan MR meninggal dunia.

Dugaan sementara satu keluarga tersebut keracunan. Namun, mantan suami dari AM, Didin mengaku dirinya merasa janggal dengan peristiwa ini.

Mengutip dari unggahan akun Bekasi24jam--jaringan Suara.com, Didin sedih karena dua anak dan mantan istrinya itu meninggal secara misterius.

Didin menyebut bahwa ia merasa ada yang janggal dengan peristiwa tersebut. Didin mempertanyakan soal sosok suami baru dari AM, WWN, yang kini hilang bak ditelan bumi.

Baca Juga: Sempat Nobar Pertandingan Persib vs Persija, Satu Keluarga di Bantargebang Terkapar Dua Orang Tewas

Sejak peritiwa yang menimpa AM dan ketiga anak serta adik iparnya, WWN tidak diketahui keberdaannya. Didin merasa kasus ini sangat tidak wajar, ia pun berharap pihak kepolisian bisa mengusut tuntas kasus ini.

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki menyebut, bahwa korban yang meninggal dunia adalah AM selaku ibu dan dua anaknya RA dan MR.

“AM ini yang meninggal dunia, memiliki dua orang putra yang juga meninggal atas nama RA dan MR,” ucap Hengki.

Sedangkan dua lainnya yang masih dalam pemulihan di RSUD Bantargebang yaitu NR (anak AM) yang masih di bawah umur dan MD sebagai ipar dari AM.

“Sedangkan MD yang masih hidup juga itu merupakan saudara ipar, adik ipar dari AM,” kata Hengki.

Baca Juga: Ngeri! Satu Keluarga di Bantargebang Bekasi Ditemukan Terkapar dan Mulut Berbusa, 2 Tewas

Hengki menyebut bahwa kedua korban selamat masih dalam perawatan di RSUD Bantargebang, dengan kondisi yang semakian membaik.

"MD masih dirawat di ruang ICU RSUD Bantargebang, sedangkan yang satu lagi dirawat di kamar biasa atas nama NA umur 5 tahun tadi, sudah mulai membaik kondisinya," ucap Hengki.

Load More