Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Kamis, 17 November 2022 | 12:06 WIB
Sebuah warteg di Kota Cimahi terpaksa menaikan harga makanan berbahan telur ayam meski harus menerima banyak komplain dari pelanggan. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraBekaci.id - Pedagang warteg yang tergabung dalam Komunitas Warteg Nusantara mengeluhkan kenaikan harga beras kualitas medium beberapa waktu terakhir.

Ketua Kowantara Mukroni mengatakan saat ini beras kualitas medium naik berkisar Rp500 per kilogram sehingga membuat mereka harus merogoh uang lebih banyak untuk membeli komoditas strategis itu.

"Banyak anggota mengeluhkan. Membuat pusing pedagang warteg, tidak bisa memprediksi untuk menyediakan bahan baku yang pasti," katanya.

Mukroni menambahkan para pedagang warteg belum bisa menaikkan harga menu makan karena daya beli masyarakat yang belum pulih total akibat pandemi COVID-19.

Baca Juga: Mendag Minta Masyarakat Tak Khawatir Kenaikan Harga Beras: Dibantu Subsidi

Dia mengatakan para pedagang menyiasati kenaikan harga beras dengan mengurangi porsi menu makan pelanggan.

"Untuk omzet masih belum stabil, pekan ini bagus, besok tidak. Tapi, penurunannya belum bisa diprediksi," ujar Mukroni.

Mukroni menjelaskan kebutuhan beras untuk masing-masing warteg berbeda-beda. Semakin banyak pelanggan, maka jumlah beras yang dibutuhkan lebih banyak.

Dia berharap pemerintah dapat segera menstabilkan kembali harga beras kualitas medium di pasar.

"Rata-rata warteg yang omzet per harinya Rp2 sampai Rp3 juta per hari butuh 15 kilogram beras per hari. Sedangkan untuk omzet Rp5 juta kira-kira butuh 25 kilogram per hari," kata Mukroni.

Baca Juga: Mendag Zulkifli Hasan Minta Masyarakat Tak Khawatir Harga Beras Naik

Informasi yang dikumpulkan ANTARA menyebutkan harga beras medium saat ini di tingkat pedagang Jakarta dan sekitarnya berkisar Rp8.300-Rp8.500 per kilogram.

Load More