SuaraBekaci.id - Mantan presiden FIFA, Sepp Blatter menganggap penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 ialah keputusan salah.
Menurut Blatter kepada surat kabar Swiss, Tages Anzeiger, Qatar adalah pilihan paling buruk dari FIFA untuk menggelar Piala Dunia 2022.
Lebih lanjut Blatter bahkan menyebut Qatar sebagai negara kecil yang tak pantas untuk menggelar event terbesar seperti Piala Dunia.
"Ini negara terlalu kecil. Sepak bola dan Piala Dunia terlalu besar untuk negara tersebut," ucap Sepp Blatter.
Baca Juga: Bela Brasil di Piala Dunia 2022, Pedro Guilherme Langsung Lamar Kekasih
Menurut Sepp Blatter pada 2012, FIFA sebenarnya berupaya untuk menghalangi Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia.
FIFA kata Blatter mengubah kriteria yang digunakan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia mengingat kondisi kerja di lokasi kontruksi pembangunan stadion di Qatar.
Saat disinggung apakah Blatter akan menonton Piala Dunia 2022 di Qatar, ia hanya menyebut akan menyaksikan pertandingan hanya lewat layar kacar di rumahnya.
Jelang kick off Piala Dunia 2022 di Qatar, sejumlah kontroversi menjadi sorotan dunia. Tuduhan korupsi dan pelanggaran HAM jadi salah satu kontroversi Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Sementara itu, Persatuan Kantor Berita Organisasi Kerja Sama Islam (UNA) mengecam kampanye media yang menargetkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 yang disebut telah menyebarkan desas-desus dan berita palsu.
Baca Juga: Profil Roberto Firmino, Penyerang Liverpool yang Tak Dilirik Brasil untuk Piala Dunia 2022
"Kampanye yang dilakukan oleh beberapa media asing ini dilatarbelakangi oleh agenda yang mencurigakan, karena fokusnya menyebarkan informasi yang menyimpang, yang ternyata palsu setelah berkonsultasi dengan sumber terpercaya," demikian UNA dalam pernyataan yang diterima di Jakarta mengutip dari Antara.
Persatuan kantor berita OKI itu mengatakan bahwa sebagai negara pertama di dunia Islam dan Timur Tengah, Qatar berkesempatan untuk mempromosikan kehidupan berdampingan antara budaya yang berbeda dan untuk menyoroti warisan beradab dan kemampuan besar dari negara-negara di kawasan.
“Acara ini juga menghadirkan kesempatan untuk menyoroti warisan peradaban negara-negara kawasan dan potensi besar mereka yang memungkinkan menjadi tuan rumah acara global besar, terutama kemampuan yang telah ditunjukkan Qatar dalam hal ini,” tambah UNA.
Berita Terkait
-
Ole Romeny Sudah Resmi Pindah Federasi, Berpeluang Debut Lawan Australia
-
Termasuk Eks Arsenal, 9 Pemain Australia Kini Cedera Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
Lawan Timnas Indonesia, Pelatih Bahrain: Kepercayaan Diri Kami Tinggi
-
Tiba di Qatar, Kaos Anies Baswedan Bikin Salfok: Penuh Makna
-
Denny Landzaat: Masih Butuh Pemain Tambahan
Terpopuler
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
- Nikita Mirzani Akui Terima Uang Tutup Mulut dari Reza Gladys: Dikasih Duit Ya Diambil
- Kemendagri Beberkan Sanksi untuk Kepala Daerah yang Absen Retreat di Akmil Magelang
- Rumah Mau Dirobohkan Nikita Mirzani, Umar Badjideh: Duit Endorse Berapa, Biaya Renovasi Berapa...
- Jairo Riedewald: Saya Adalah Kelinci Percobaan
Pilihan
-
Shin Tae-yong Gantikan Indra Sjafri? Erick Thohir Kasih Kode Ini
-
Keputusan PSSI Pecat Indra Sjafri Disambut Nyinyir Netizen: Taunya Ditunjuk Jadi Wakil Dirtek
-
Investasi Rp42 Triliun Era Jokowi Terancam Gulung Tikar, Bagaimana Nasib Pekerja?
-
Patrick Kluivert Belum Pilih Asisten Lokal, Erick Thohir Ogah Ikut Campur
-
PSSI Berani Pecat Indra Sjafri? Erick Thohir: Saya Belum Bisa...
Terkini
-
Sebelum Ditahan KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sempat Datangi Rumah di Bekasi
-
Patuhi Titah Megawati, Walkot Bekasi Tri Adhianto Pilih Lakukan Kegiatan Ini
-
Mengembangkan Ekosistem Kerajinan Bambu: Perjalanan Bambu Tresno Bersama BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Didemo Murid Sendiri, Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Akui Gedung Bocor dan Rusak
-
Muda dan Berani! 850 Siswa MAN 2 Kota Bekasi Demo Transparansi Dana Sekolah