"Seperti yang kita ketahui tawuran itu tidak ada yang dicari, tidak ada yang diperebutkan, tidak ada yang saling mengenal hanya sekedar menunjukkan eksistensi," kata Rama.
Pernyataan ini sejalan dengan pengakuan para pelaku tawuran yang viral tersebut. Salah satu pelaku mengaku bahwa aksinya didorong keinginan untuk eksis dan bisa disegani kelompok lain.
"Ingin mencari jati diri saja, supaya disegani orang-orang," ucap salah satu pelaku. Ia juga mengaku ada rasa kesal dan amarah saat sekolahnya mendapat tantangan dari pihak lain untuk saling adu fisik.
Sebelumnya, bertempat di Polres Metro Bekasi Kota pada Senin 10 Oktober 2022, para pelajar ini bersimpuh di kaki kedua orang tua mereka.
Mereka diminta pihak kepolisian untuk meminta maaf kepada orang tua dan masyarakat karena melakukan aksi yang meresahkan.
Pecah tangis saat para pelajar yang masih di bawah umur ini harus mencium kaki kedua orang tua mereka sebagai bentuk rasa bersalah melakukan aksi tawuran.
Mereka yang terlihat beringas dengan menentang senjata tajam seperti terlihat di video, tak berkutik saat harus berhadapan dengan sosok yang melahirkan dan membesarkan mereka.
"Saya menyesal terkait video viral kemarin, saya sebagai siswa stop anti tawuran jadilah siswa yang berprestasi dan menjadi kebanggaan sekolah, orangtua serta kebanggaan bangsa Indonesia. Tetap semangat dan stop aksi tawuran," ungkap salah satu pelaku tawuran.
Pernyataan pelaku tawuran ini tentu saja menjadi dasar bagi pihak Polres Metro Bekasi Kota di program Police Goes to School. AKBP Rama menekankan agar para siswa di SMKN 9 Kota Bekasi lebih banyak habiskan masa muda dengan kegiatan lebih positif.
Yang tidak kalah penting dan juga menjadi pekerjaan rumah bersama atasi masalah tawuran ialah soal pembinaan di sekolah serta pola asuh di keluarga.
Menurut AKBP Rama, aksi tawuran bisa diminimalisir dengan adanya dukungan dari pihak sekolah dengan adanya kegiatan yang positif serta pola komunikasi yang baik di keluarga.
"Saya kira ini yang perlu diluruskan tidak hanya menjadi tanggung jawab tenaga pendidik saja, tapi juga pengawasan orang tua. Nah tugas kita di kepolisian seperti diamanatkan Undang-undang juga melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada sekolah-sekolah, khususnya kepada pelajar," ucap Rama.
Di sisi lain, pihak sekolah mengaku bahwa aksi tawuran ini masih kerap terjadi. Kewaspadaan dan fungsi pengawasan menjadi fokus bagi pihak sekolah agar kasus sama tak lagi terulang.
"Kami cukup prihatin ya karena memang kejadiannya di luar sekolah. Tapi kami pun selaku pihak sekolah ikut bertanggung jawab atas kejadian ini artinya akan lebih meningkatkan lagi mewaspadai lagi dan mengawasi anak-anak untuk menghindari hal-hal yang memang di luar kendali," ucap Wakil Bidang Kurikulum SMKN 9 Kota Bekasi, Cepi Ciptarsa.
Lantas apakah kemudian pihak sekolah mengambil sanksi tegas dengan cara dikeluarkan? Pihak sekolah memilih untuk tidak mengambil langkah tersebut.
Berita Terkait
-
Pemkot Jaksel Usulkan Festival Tawuran dengan Lempar Tomat dan Roti, Warganet: Mending Lempar-Lemparan Tanggung Jawab
-
Perempuan Jadi Korban Keganasan Pelaku Tawuran: Tim Anti Tawuran Dibentuk di Manggarai
-
Miris! Emak-emak Hendak Beli Sayur Dibacok Pelaku Tawuran Pakai Samurai, Pelakunya Masih Bocah
-
Ajak Pak RW hingga Ibu-ibu PKK Bentuk Tim Anti-Tawuran di Manggarai, Kapolres Jaksel: Ini Bukan Hanya Seremonial!
-
Perintah Kapolda Metro Jaya ke Kapolres Jaksel: Selesaikan Persoalan Tawuran di Manggarai!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
BRI 130 Tahun: Jejak Raden Bei Aria Wirjaatmadja, Perintis Keuangan Rakyat Indonesia
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan