
SuaraBekaci.id - Legenda Arema, Franco Hita tak kuasa menahan tangis untuk para korban Tragedi Kanjuruhan. Striker yang bermain di Malang sejak 2005 hingga 2007 mengaku insiden berdarah yang tewaskan 131 Aremania itu membuatnya sangat terpukul.
"Dengan rasa sakit dari jiwa yang paling dalam, peluk kuat saya untuk semua keluarga yang terkena dampak. Saya tahu tidak ada kata-kata yang tepat untuk penghiburan," kata Franco Hita kepada Suara.com.
"Itu sangat mempengaruhi saya, semua yang terjadi di Arema akan selalu mempengaruhi saya karena saya salah satu Aremania dan saya merasa menjadi saudara dari mereka yang kehilangan nyawa," ungkapnya.
Harapan pun disematkan Franco Hita untuk sepak bola Indonesia pasca insiden berdarah ini. Pemain asal Argentina itu berharap ke depan sepak bola Indonesia menjadi lebih baik dan suporter terus bergandengan tangan membawa energi perdamaian.
"Saya harap begitu, keinginan besar saya bisa melihat para pendukung bersatu dalam damai, agar olahraga ini dapat dinikmati bersama keluarga dan teman-teman,"
Hita menyebut untuk saat ini yang ia harapkan ada solusi konkret untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Meski saya bermain bertahun-tahun di Liga Indonesia dan menjadi bagian dari Arema, bukan hak saya untuk memberikan pendapat soal siapa yang salah,"
"Yang saya inginkan adalah ada solusi terbaik yang bisa dilakukan untuk masa depan sepak bola Indonesia," kata Franco Hita.
Tragedi Kanjuruhan Jadi Titik Balik Sepakbola Nasional
Baca Juga: FIFA Urung Beri Sanksi kepada Indonesia, Jasa Jokowi atau PSSI?
Sementara itu, pengamat Sepakbola Indonesia, Bambang Nurdiansyah menyatakan tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kota Malang, harus menjadi titik balik bagi dunia sepakbola nasional.
"Harus jadi titik balik bagi dunia sepakbola nasional jangan sampai terulang kembali di belahan dunia manapun, apalagi di Indonesia," kata Bambang mengutip dari Antara.
Ia menjelaskan sepakbola merupakan salah satu jenis olahraga yang menjadi wadah silaturahmi terbesar di dunia, sehingga tidak seharusnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Maka dari itu, pihaknya mendorong agar dalam pengamanan yang dilakukan dalam setiap laga sepakbola harus dengan cara-cara yang arif nan bijaksana, sesuai dengan mekanisme yang sudah diatur oleh Federasi Sepakbola Dunia agar tidak mengulang tragedi yang terjadi.
"Tragedi itu juga sekaligus menjadi pembelajaran bagi semua pihak lintas sektor agar lebih mawas diri, untuk sepakbola Indonesia yang lebih baik," ujar Banur sapaan akrab Bambang Nurdiansyah.
Lebih dari itu, pihaknya turut mengapresiasi upaya Pemerintah untuk melakukan uji kelayakan terhadap setiap Stadion yang menjadi tempat pertandingan bagi semua kesebelasan.
"Karena pasti upaya itu akan memiliki dampak yang besar terhadap laga yang dimainkan oleh setiap tim," ucap Banur.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Kota untuk Healing: Rasakan Vibes Syahdu Salatiga hingga Malang
-
Pasien Korban Dokter Cabul di Malang Terus Bertambah, Segini Totalnya!
-
Banjir Gol! Persita Sikat Arema FC dalam Duel Menegangkan
-
Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya Dipastikan Bakal Digelar di Bali
-
6 Fakta Dokter di Malang Diduga Lecehkan Pasien, Kini Dinonaktifkan dari RS
Tag
Terpopuler
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
- Pemain Sinetron Inisial FA Ditangkap Kasus Narkoba, Siapa?
- 5 Rekomendasi Serum Mencerahan Wajah: Tersedia di Indomaret, Harga Mulai Rp18 Ribuan
Pilihan
-
Jokowi 'Menghilang' di Sidang Perdana Gugatan Esemka dan Ijazah Palsu, Pengacara Buka Suara
-
5 Rekomendasi Smartwatch Harga di Bawah Rp 500 ribuan, Terbaik April 2025
-
Klaim Pemerintah Soal LG Batalkan Investasi Rp130 T, Rosan: Kami yang Putus!
-
Harga Emas Antam Lagi-lagi Merosot Jadi Rp1.969.000/Gram Hari Ini
-
Daftar 12 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Tahun Ini
Terkini
-
Terjebak Kobaran Api! Ibu dan Anak di Jatiasih Tewas, Saksi Dengar Suara Ini
-
Dari CS ke Pahlawan UMKM, Kisah Inspiratif Mantri BRI Berdayakan Pengrajin Gerabah di Lombok
-
BRI Berdayakan 14,4 Juta Pengusaha Wanita, Bukti Komitmen Hadirkan Kesetaraan Gender
-
Masih Misteri! Bau di Bekasi Bukan Berasal dari Kebocoran Gas
-
Ada Apa di Bekasi? Bau Aneh Bikin Geger, Tri Adhianto Buka Suara