Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 20 September 2022 | 07:00 WIB
Ilustrasi Jet Pribadi. [Foto : Istimewa]

SuaraBekaci.id - Indonesia Police Watch (IPW) membongkar pemilik privaet jet dengan nomor T7-JAB yang pernah digunakan oleh Brigjen Hendra Kurniawan dan pejabat Polri lainnya saat menemui keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Jambi pada 11 Juli 2022.

"Mantan Karo Paminal Divpropam Polri itu (Brigjen Pol Hendra) bersama-sama Kombes Pol Agus Nurpatria, Kombes Pol Susanto, AKP Rifazal Samual Bripd Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika menggunakan private jet yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak sebagai milik seorang mafia berinisial RBT," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso kepada Narasi TV seperti dikutip Suara Bekaci dari unggahan akun majeliskopi08

Lebih lanjut, Ketua IPW, Sugeng Teguh kemudian membeberkan siapa itu mafia dengan inisial RBT tersebut.

Menurut Sugeng masih bersumber dari akun yang sama, RBT adalah inisial dari Robert Priantono Bonosusatya. IPW mencatat bahwa Robert merupakan pimpinan konsorsium judi online yang markasnya tidak jauh dari Mabes Polri.

Baca Juga: Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) Terhadap Ferdy Sambo Tetap Dilaksanakan, Bandingnya Ditolak!

Dikatakan oleh Sugeng, bahwa markas dari RBT berada di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, "yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," ucap Sugeng.

Sementara itu, Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic (ISESS), Bambang Rukminto menilai Polri mesti melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap dugaan keterlibatan Ferdy Sambo dan Cs dalam bisnis gelap judi.

"Kondisi saat ini dengan tingkat kepercayaan masyarakat sangat menurun, yang bisa dilakukan polisi tentunya adalah melakukan penyelidikan terkait isu tersebut dan menyampaikannya pada publik secara transparan dan akuntabel. Tanpa ada transparansi, berat rasanya membendung asumsi-asumsi liar," kata Bambang seperti dikutip dari Suara.com

"Saya khawatir upaya-upaya itu hanya dianggap sebagai sebuah pencitraan saja bila tak diiringi dengan transparansi pengungkapan yang dalam. Jangan-jangan operasi praktik perjudian ini hanya menyasar para pengecer di kelas bawah, sementara big bosnya tetap aman," tuturnya.

"Bisnis judi online tentunya melibatkan transaksi keuangan yang sangat luas dan besar. Makanya juga perlu diusut transaksi dalam rekening-rekening bandar judi yang ditangkap itu," ungkapnya.

Baca Juga: Konsorsium Judi 303 Kaisar Sambo Kembali Menyeruak, IPW Blak-blakan Bilang Begini

Load More