SuaraBekaci.id - Saat ini kasus korupsi yang terjadi di BUMN menjadi sorotan dari sejumlah pihak. Salah satunya dari Pakar hukum sekaligus Guru Besar Fakultas Hukum Unpad Bandung Prof. I Gede Pantja Astawa.
Dia mengatakan untuk menentukan terjadi atau tidaknya praktik korupsi di BUMN maka harus mengacu pada Undang-Undang (UU) BUMN dan UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
"Jika melihat UU BUMN Pasal 11 disebutkan BUMN merupakan badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas yang tunduk pada UU Perseroan Terbatas," katanya, mengutip dari Antara, Kamis (18/8/2022).
Hal tersebut disampaikan-nya menanggapi isi pidato Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR yang mengapresiasi Menteri BUMN Erick Thohir terkait bersih-bersih, dan pemberantasan korupsi di perusahaan pelat merah.
Baca Juga: Kondisi Kesehatan Terganggu, Pemeriksaan Tersangka Kasus Korupsi Lahan Sawit, Surya Darmadi Ditunda
Kemudian, jika melihat UU Tipikor Pasal 14 disebutkan bahwa BUMN memiliki kekhususan sitimatis (lex specialis).
"Maka dari itu, karena kekayaan negara sudah dipisahkan, tidak bisa serta merta kerugian yang terjadi di BUMN dikatakan sebagai tindak pidana korupsi," ujarnya.
Sebab, di dalam UU BUMN tidak dikatakan kerugian atau pelanggaran yang terjadi merupakan tindak pidana korupsi. Oleh karenanya, apabila tidak disebutkan di UU BUMN kerugian BUMN merupakan tindak pidana korupsi, maka tidak bisa diberlakukan UU Tipikor.
"Namun faktanya tidak demikian. Kerugian yang terjadi di BUMN langsung dimasukkan dalam kasus korupsi," kata Gede.
Ia mengatakan BUMN memiliki organ komisaris, direksi dan pemegang saham. Pemegang saham identik dengan pemilik perseroan. Sebagai perseroan terbatas, BUMN merupakan badan hukum perdata. Sehingga kekayaan BUMN merupakan kekayaan yang terpisah dari pemegang saham.
Baca Juga: Tetiba Mengeluh Dada Sakit, Pemeriksaan Tersangka Korupsi Rp 78 Triliun Surya Darmadi Ditunda
"Karena sudah dijadikan kekayaan terpisah, maka setiap kerugian di BUMN tidak ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi," ucap dia.
Berita Terkait
-
Ternyata Guru Besar ITB, Sosok Tutuku Ariadji Eks Dirjen Migas Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Pertamina
-
Hokky Caraka Masuk List Timnas Indonesia, Erick Thohir: Saya Nilai...
-
Breaking News! Daftar Skuad Sementara Timnas Indonesia Lawan Australia dan Bahrain
-
Menguak Misteri Sekjen DPR RI Indra Iskandar Terduga Korupsi Rumah Dinas, Isi Garasi Kosong Melompong?
-
Heboh Tuduhan Manipulasi Lapkeu Hingga Triliunan, Pupuk Indonesia Buka Suara
Terpopuler
- LHKPN Dedi Mulyadi: Punya 116 Tanah di Jawa Barat, Kini Menangis Kejer Lihat Kerusakan Puncak Bogor
- Ingatkan Fans Nikita Mirzani, Lita Gading Bongkar Cara Jebloskan Reza Gladys ke Penjara
- Arahkan Owner Skincare Tutup Mulut Nikita Mirzani, Ngerinya Ucapan dr Oky Pratama: Orang Apa Tuhan
- Mulai Ketar-ketir? Firdaus Oiwobo Mundur Jadi Pengacara Razman: Minta Maaf ke Hotman Paris
- Richard Lee Pelan-Pelan Ajak Istri Masuk Islam, Pakai Strategi Unik
Pilihan
-
Hasil Liga Inggris: Bruno Fernandes Cetak Gol Indah, MU Tahan Arsenal
-
Jadwal Imsakiyah Kota Solo Senin 10 Maret 2025, Disertai Bacaan Niat Puasa Ramadan
-
Dua Kartu Merah Jadi Bumbu Derita Persija Jakarta di Tangan Arema FC
-
Terkesan Lamban, Polres Karanganyar Diminta Serius Tangani Kasus Penipuan Rp 6,9 Miliar
-
Boyolali Dilanda Banjir, Sejumlah Desa di Tiga Kecamatan Terendam
Terkini
-
Bekasi Banjir Pilih Ngungsi ke Hotel, Istri Walkot Bekasi: Cuma Sebentar
-
Bekasi Banjir, Keluarganya Ngungsi ke Hotel, Walkot Tri Adhianto: Gak Bermewah-mewah
-
Kesaksian Pekerja di Mal Mega Bekasi Sebelum Diterjang Banjir: Kejadiannya Cepet Banget!
-
Puluhan Sepeda Motor Terendam Banjir di Stasiun Bekasi
-
Cerita Pekerja Ungkap Detik-detik Air Banjir Terjang Mega Mal Bekasi, Pengunjung Panik Berlarian!