Pasalnya match fixing sendiri bagi para penjudi seperti Ansell tentu sangatlah merugikan. Artinya para penjudi yang murni bertaruh karena hitung-hitungan matematis dan analisis sepak bola harus dirugikan karena hasil laga sudah diatur untuk kemenangan penjudi tertentu.
Jurnalis China Xie Caifeng dari Chinadaily.com mengatakan bahwa orang yang memanipulasi hasil sepak bola tidak bisa serta merta dianggap sebagai bagian dari perjudian namun lebih tepatnya sebagai aksi manipulasi.
Di Cina hal tersebut dibedakan, karenanya di Cina sistem lotere sepak bola yang di Indonesia dianggap sebagai bagian dari judi merupakan hal yang legal. Yang diperangi di China bukanlah perjudian di olahraga namun lebih ke praktek suap atau match fixing itu tadi.
Berdasar hukum pidana di Cina terkait praktek suap di pertandingan olahraga ganjaran hukumannya ialah 10 tahun penjara. Dalam hukum tersebut dijelaskan bahwa jika ada satu orang mengatur hasil pertandingan dan meminta 3 orang untuk ikut bertaruh di pertandingan yang sudah diatur tersebut dengan nilai nominal taruhan 50 ribu Yuan, orang pertama tadi sudah masuk sebagai kategori pelaku match fixing.
Baca Juga: Christian Eriksen Berharap Debut saat Manchester United Jamu Brighton
Pengelolaan yang tepat industri judi di olahraga memang sudah dilakukan sejumlah negara. Ambil contoh di Inggris, mereka memiliki Komisi Perjudian dan badan pengawas yang memiliki payung hukum.
Bahkan mereka tak sungkan untuk melakukan riset tentang permasalahan dan bahaya judi. Seperti yang dilaporkan Vice.com, riset pada 2017 lalu Komisi Perjudian menemukan bahwa terjadi lonjakan penjudi bermasalah hampir 40 persen dalam tiga tahun ke belakang.
Apa itu penjudi bermasalah? Seperti disebutkan oleh Anseel diatas, penjudi yang tak ingin bangkrut, serta penjudi yang tak memiliki bekal kemampuan analisis dan matematis.
Apa dampaknya dengan banyaknya penjudi bermasalah tersebut? Tentu saja di pertandingan sepak bola, hal itu membuat praktek match fixing semakin besar peluangnya untuk tercipta.
Karenanya Joey Barton, pesepak bola yang terperangkap dalam perjudian mengatakan bahwa bukan hal mudah untuk menghentikan praktek perjudian.
Baca Juga: Christian Eriksen Ungkap Alasan Terima Tawaran Manchester United
Federasi sepak bola kata Barton tentu akan kesulitan untuk meminta orang-orang agar tidak boleh bertaruh di satu pertandingan olahraga, yang terpenting kata Barton bagaimana federasi bisa menerapkan aturan profesional terkait judi dan sepak bola.
Berita Terkait
-
Emil Audero Selangkah Lagi ke Timnas, "Geng Klimis" Pasukan Garuda Dapatkan Anggota Baru
-
Sering Pantau Liga 1 Indonesia, Mengapa Kluivert Masih Panggil Banyak Pemain Diaspora?
-
PSSI Umumkan Daftar Pemain Timnas Indonesia Senior, Ini 3 Fakta Menariknya!
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Patrick Kluivert Akui Butuh Ilmu Jordi Cruyff, Tak Pede Pimpin Timnas Indonesia Sendirian?
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Kapan Lagi Buka Bareng BRI Festival 2025 Hadirkan Beragam Kuliner dan Hiburan Menarik
-
Keberhasilan Cokelat Ndalem, Jadi Bukti BRI Sukses Naik Kelaskan UMKM
-
Cerita Siswa SMAN 21 Bekasi Gagal Ujian Gegara Gedung Sekolah Diterjang Banjir
-
Bekasi Banjir Pilih Ngungsi ke Hotel, Istri Walkot Bekasi: Cuma Sebentar
-
Bekasi Banjir, Keluarganya Ngungsi ke Hotel, Walkot Tri Adhianto: Gak Bermewah-mewah