Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 12 Juli 2022 | 23:29 WIB
Para suporter Timnas Indonesia U-19 mendukung tim kesayangannya di Stadion Patriot, Bekasi. [ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah]

Israel ialah salah satu negara yang akhirnya memutuskan untuk pindah federasi sepak bola. Israel saat ini berada di bawah naungan UEFA, federasi sepak bola Eropa.

Sebelum gabung ke UEFA, Israel ialah bagian dari AFC, federasi sepak bola Asia. Israel bahkan termasuk salah satu pendiri AFC.

Pada era 70-an keberadaan Israel sebagai anggota AFC mendapat tekanan dari negara-negara Arab. Tentu saja hal ini berkaitan invasi negara ini kepada tanah Palestina.

Setelah Asian Games 1974 di Teheran, negara Arab melakukan aksi boikot terhadap timnas Israel. Negara ini sendiri berada di bawah naungan AFC dari 1953 hingga 1977.

Baca Juga: Shin Tae-yong Sebut Vietnam dan Thailand Takut dengan Timnas Indonesia U-19, Netizen: Belajar lagi Sejarah!

Menariknya, Israel pada 1980 sempat bermain di kompetisi UEFA. Setelah babak kualifikasi untuk Piala Dunia FIFA 1982, Israel sempat bermain di babak kualifikasi zona Oseania (OFC).

Akhirnya pada 1991, Israel resmi gabung ke UEFA.

Hal sama juga dilakukan Australia. Pada 2016, Presiden Federasi Sepak Bola Australia (FFA), Frank Lowy, dan Presiden AFC, Mohammed Bin Hammam mengumumkan negara Kangguru itu gabung menjadi anggota AFC.

Kepindahan Australia ke AFC lebih dikarenakan keinginan negara itu bisa tampil di Piala Dunia. Kepindahan Australia memang berbeda dengan Israel yang lebih disebabkan masalah politik.

Menariknya, jika Israel ialah salah satu pendiri AFC yang dilepas, maka Australia ialah salah satu negara pendiri OFC, federasi sepak bola Australia-Ocenia yang mereka dirikan pada 1966.

Baca Juga: Dua Kampus dari Inggris dan Australia Berminat Mendirikan Kampus di Bandung

Load More