SuaraBekaci.id - Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong usai kegagalan anak asuhnya melaju ke semifinal Piala AFF U-19 2022 karena aturan H2H sempat mengatakan bahwa dua negara, Vietnam dan Thailand takut dengan pasukan Garuda Nusantara.
"Saya sedikit tersinggung dan tidak begitu senang (dengan pertandingan Thailand kontra Vietnam-red). Mungkin mereka takut dengan Indonesia. Mereka merasakan kekuatan sepak bola Indonesia semakin baik," ucap Shin Tae-yong usai laga melawan Myanmar.
Ucapan dari Shin Tae-yong ini rupanya mendapat kritik dari netizen Vietnam. Mereka meminta pelatih asal Korea Selatan itu untuk belajar sejarah sepak bola di ASEAN.
"Sebelum mengatakan Vietnam dan Thailand takut bertemu Indonesia, pelatih Indonesia harus mempelajari sejarah. Di Tiger Cup 1998, Indonesia bertemu Thailand, mereka takut bertemu Vietnam dan pemain Indonesia mencetak gol bunuh diri," tulis netizen di pemberitaan media Vietnam, Vnexpress.net
Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Gagal ke Semifinal Piala AFF, Menpora Singgung soal Tuan Rumah yang Baik
Dalam pemberitaan media lokal Vietnam itu, mereka menuliskan respon ketum VFF, Tran Quoc Tuan terkait protes PSSI, suporter timnas Indonesia dan Shin Tae-yong terkait hasil imbang 1-1 Vietnam dan Thailand di laga pamungkas grup A Piala AFF U-19 2022.
Menurut Pj Presiden VFF itu, Indonesia seharusnya tidak harus mengeluh karena tersingkir disebabkan aturan H2H.
"Metode penghitungan head to gead ketika ada lebih dari dua tim dengan poin sama dalam satu grup telah diterapkan dibanyak turnamen sepak boal dunia. Tidak hanya di Asia Tenggara," ucapnya.
Selain meminta Shin Tae-yong belajar sejarah sepak bola ASEAN, sejumlah netizen Vietnam juga menyayangkan sikap Indonesia soal kegagalan timnas mereka.
Netizen Vietnam itu menyebut bahwa Piala AFF U-19 sebenarnya hanya sekedar laga persahabatan antara negara di ASEAN.
"Ini hanya kompetisi persahabatan. Tapi Indonesia menganggap seperti Piala Dunia," tulis netizen Vietnam.
Berita Terkait
-
Patrick Kluivert Makin Senyum, Lemparan Pratama Arhan Bawa Korban Lagi
-
STY Minta Sumbangan Setelah Dipecat PSSI, Buat Apa?
-
Manuver BYD Di ASEAN, Nyaris Jadi Pemimpin Kendaraan Listrik di Berbagai Negara
-
Dean James Ingin Bela Timnas Indonesia Pasca STY Hengkang, Kenapa?
-
Perang Melawan Kejahatan Transnasional: Thailand Tutup Keran Listrik Internet ke Myanmar
Terpopuler
- Dihampiri dan Diamuk Razman Arif Nasution di Persidangan, Hotman Paris Langsung Diamankan Petugas
- Firdaus Oiwobo Lulusan Mana? Pengacara yang Naik ke Meja saat Sidang Razman Nasution
- Seharga XMAX tapi Sejantan Harley Davidson, Motor Cruiser Satu Ini Dijamin Bikin Kesengsem
- Pulang Kerja Dijemput Helikopter, Profil Caroline Riady Cucu Konglomerat Lippo Group Jadi Sorotan
- Gibran Kunjungi Pangkalan Gas, Netizen Malah Curiga dengan 3 Kejanggalannya
Pilihan
-
Done Deal! Ordal Yokohama Marinos: Sandy Walsh Pasti Gabung ke Kami
-
Bolehkah Mengganti Puasa Ramadan di Hari Minggu? Ini Penjelasan UAS
-
Tingkatkan Keahlian Guru SD/MI di Desa Jatisobo, KKN Undip Kenalkan LaTeX
-
Siapa Dean Zandbergen? Striker Rp 3 Miliar Terlupakan Era STY, Rekomendasi Jadi Tandem Ole Romeny
-
Erick Thohir Copot Dirut Bulog, Kini Tunjuk Mayor Jenderal TNI jadi Bos Baru
Terkini
-
Tragis! Dua Pekerja Pakuwon Mall Bekasi Tewas dari Lantai 8 Saat Bersihkan Kaca
-
Nusron Wahid Ungkap 5 Bangunan di Cluster Setia Mekar yang Digusur Tidak Bersengketa
-
Menteri Agraria Nusron Wahid: Sertifikat Penghuni Cluster Setia Mekar Tetap Sah!
-
Bejat! Guru Ngaji di Jatiasih Pakai Modus Ini Cabuli 2 Santri Laki-laki
-
Duduk Perkara Sengketa Lahan di Cluster Setia Mekar Bekasi: Sengkarut Sejak 1996