Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 22 Juni 2022 | 16:00 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini alias Risma. [Dok.Antara]

SuaraBekaci.id - PDI Perjuangan bukan hanya menargetkan untuk menang pada pemilihan umum atau Pemilu 2024. PDIP juga memasang target meraih masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan, Tri Rismaharini di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan, di Sekolah Partai PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).

"Bukan sekadar kami menang, tetapi bagaimana meraih masa depan yang lebih baik," kata Risma.

Menurut dia, Rakernas PDI Perjuangan 2021 tidak hanya membicarakan tentang politik praktis, seperti persiapan dan pemenangan Pemilu 2024, tetapi juga membahas politik jangka panjang bagaimana PDI Perjuangan berbuat untuk Indonesia Raya.

"Kami memang harus mengambil hati rakyat. Kemudian konsep-konsep pembangunan apa yang harus kami bisa jelaskan kepada masyarakat supaya visinya sama dengan tujuan," kata dia.

Baca Juga: Ngaku 4 Kali Tolak Jadi Menteri, Risma Ogah Mikir Maju Pilkada Jakarta: Bukan Mimpi Saya

Ia pun mencontohkan bagaimana dirinya sebagai kader PDI Perjuangan mencoba mengentaskan masalah kelaparan dan dia tengah fokus menggencarkan program menanam padi dan buah-buahan.

"Masih proses semua, tetapi ada yang sudah bisa dirasakan di beberapa tempat," kata dia.

Ia juga menyampaikan penyelesaian masalah kesulitan mengakses air di Asmat, Papua. Sebelumnya, masyarakat Asmat hanya bergantung pada hujan untuk mendapatkan air. Namun, saat ini masyarakat Asmat telah difasilitasi alat salinasi untuk menyuling air laut menjadi tawar.

"Saya percaya dengan membesarkan wong cilik, maka negara ini akan maju," kata dia.

Ia juga menyampaikan pengalamannya mengentaskan kemiskinan ketika menjadi wali kota Surabaya. Saat itu, angka kemiskinan di Surabaya mencapai 32 persen. Dia memperjuangkan wong cilik itu hingga saat ini buah kerjanya berhasil.

"Saya kemarin lihat survei dari BPS mengatakan bahwa tidak kurang dari 4 persen. Memang kenapa? Kalau kita kemudian tangani dengan benar, itu suatu kekuatan. Kami tidak perlu kemudian menjadi besar, tetapi bahwa yang paling penting adalah bagaimana bisa memenuhi kebutuhan kita sehari-sehari saja itu sudah dasar," kata dia. [Antara]

Load More