SuaraBekaci.id - Kasus penolakan Ustaz Abdul Somad oleh Pemerintah Singapura nampaknya masih jadi perbincangan hangat, setelah kementerian setempat mengatakan, bahwa UAS sapaan akrabnya salah satu pendakwah yang isinya diduga radikalisme.
Hal itupun mendapatkan sorotan dari pegiat media sosial Ade Armando. Dia mengatakan, bahwa Ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya terus menyebarkan narasi kebencian.
Pernyataan itu disampaikan Dosen Universitas Indonesia (UI) dalam tayangan YouTube Cokro TV dengan judul "MENGAPA SANDIAGA UNO MEMBELA ABDUL SOMAD?" yang tayang pada Selasa (24/5/2022).
Seperti dikutip dari Wartaekonomi -jaringan Suara.com, pasca ditolak Singapura, kata Ade, para pendukung UAS meneror akun media sosial Pemerintah dan politisi Singapura.
Baca Juga: 6 Tersangka yang Bikin Ade Armando Babak Belur Segera Disidang
Beberapa akun yang disebut diteror, yakni akun Instagram Presiden Halmiah Yacob, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Menteri Senior Teo Chee Hean, dan lain-lain.
"Yang lebih parah, Pemerintah Singapura mengumumkan bahwa banyak pendukung Somad yang mengancam Singapura melalui akun-akun media sosial mereka. Salah satu akun menyerukan agar Singapura dibom dan dihancurkan," ujar Ade Armando.
Selain itu, lanjutnya, ada juga pendukung Ustaz Abdul Somad lain yang mengatakan akan mengirimkan pembela Islam untuk menyerang Singapura seperti peristiwa 9/11 di New York pada tahun 2001.
Ada pula yang mengancam akan mengusir warga Singapura yang transit dan tinggal di Indonesia. Seorang netizen pendukung Ustaz Abdul Somad lainnya mencela bahwa Singapura adalah negara yang kecil tapi arogan.
"Buat saya, respons semacam ini sungguh-sungguh memalukan. Pemerintah Singapura sudah memberikan penjelasan tentang pencekalan Somad," kata Ade Armando.
Baca Juga: Hits Health: Dalang di Balik Wabah Cacar Monyet, Flu Singapura Tak Perlu Antibiotik
Ia mengutip bahwa menurut Kementerian Dalam Negeri Singapura, ada sejumlah hal yang menyebabkan Ustaz Abdul Somad ditolak. Pertama, Ustaz Abdul Somad dikenal menyebarkan ajaran-ajatan ekstrimis dan segregasi.
Berita Terkait
-
Viral Wanita Lapor Polisi Usai Kehilangan iPhone, Respons Petugas Banjir Pujian
-
Belajar dari Nunung, Ustaz Abdul Somad Bagikan Amalan saat Usaha Sepi Diganggu Orang
-
WNI Pamer Kelamin ke Pramugari Disidang di Singapura, Didakwa 1 Tahun Bui
-
Viral Cerita WNI Kehilangan Ponsel di Singapura, Pelaku Dicari Berbulan-bulan hingga Diganti Uang Tunai!
-
UAS Dipijat untuk Pertama Kalinya dalam Hidup, Malah Curhat Bikin Mewek
Tag
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
Terkini
-
UMKM Papua Global Spices Berhasil Eksis di Pasar Internasional
-
BRI Sukses Raih 5 Penghargaan di Retail Banker International Asia Trailblazer Awards
-
Kapan Lagi Buka Bareng BRI Festival 2025 Hadirkan Beragam Kuliner dan Hiburan Menarik
-
Keberhasilan Cokelat Ndalem, Jadi Bukti BRI Sukses Naik Kelaskan UMKM
-
Cerita Siswa SMAN 21 Bekasi Gagal Ujian Gegara Gedung Sekolah Diterjang Banjir