Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 17 Mei 2022 | 19:55 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan didampingi Kabag Penum Kombes Pol. Gatot Repli Handoko memberikan keterangan pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17//5/2022). ANTARA/Laily Rahmawaty

SuaraBekaci.id - Pihak kepolisian lewat kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengungkap keterlibatan 24 anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang juga pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dua puluh empat anggota kelompok teroris ini, salah satunya ditangkap di Bekasi, Jawa Barat. Sedangkan 22 orang ditangkap di Sulawesi Tengah, serta 1 orang lagi di Kalimantan Timur. Penangkapan ke-24 orang ini berlangsung pada Sabtu (14/5) lalu.

Menurut Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, ke-24 orang ini beberapa kali mengikuti kegiatan idad (pelatihan dan baiat kepada pimpinan ISIS.

Ditambahkan Ramadhan, ISIS baru memiliki pemimpin baru, yaitu Abu Hassan al-Hashemi al-Qurashi menggantikan Abu Ibrahim al-Qurashi yang tewas. Abu Hassan diumumkan sebagai pemimpin ISIS pada Maret 2022 lalu.

Baca Juga: Densus 88 Sita Senapan hingga Panah dari 24 Terduga Teroris MIT dan ISIS

"Jadi beberapa orang ini telah melakukan baiat kepada pemimpin ISIS yang baru, yaitu Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi," ucapnya mengutip dari Antara, Selasa (17/5).

Menurut dia, para tersangka melakukan baiat secara mandiri, yaitu dengan membaca teks baiat yang dikirim oleh seseorang berinisial H melalui salah satu grup media sosial yang mereka miliki.

Ramadhan mengatakan H merupakan salah satu dari 24 tersangka yang telah ditangkap. Adapun inisial para tersangka, yakni MIR, BSS, ETO, MB, IS, FM, TT, SH, AWS, DRM, TI, AMW, MR, EA, DM, S, RK LY, LSR, MAM, K, dan FS.

"Jadi memberikan pernyataan atau baiat (sumpah setia) mereka dengan membaca teks dan dikirim melalui grup WA," ujarnya.

Sedangkan untuk barang bukti yang disita ialah, 8 pucuk senapan PCP, serta peredam dan penyangga, satu pucuk senapan PCP merah hitam, satu pucuk senjata api revolver, dua buah magasin M16, 244 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 10 butir amunisi kaliber 38 spesial, dua bungkus isi peluru mimis peluru, satu buah panah, enam buah anak panah, 22 bilah parang, 4 bilah badik, satu buah pisau lipat, dan 26 unit ponsel.

Baca Juga: Blak-blakan Ustaz Abdul Somad Usai Dideportasi Singapura: Apakah Teroris, ISIS dan Narkoba?

Load More