SuaraBekaci.id - Emrus Sihombing, Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan memiliki pandangan terkait elektabilitas Ketua DPR RI, Puan Maharani yang terus merangkak naik.
Menurut Emrus Sihombing, kenaikan elektabilitas ini menunjukkan bahwa Puan dipandang masyarakat bekerja dengan baik dan produktif.
"Secara kualitatif, survei itu menunjukkan bahwa masyarakat melihat kinerja Puan Maharani. Puan yang bekerja dengan tulus, baik, dan produktif, dirasakan oleh masyarakat," ucap Emrus mengutip dari Warta Ekonomi--jaringan Suara.com, Minggu (24/4/2022).
"Artinya, masyarakat berkeinginan memilih Puan Maharani dalam bursa calon Presiden 2024 nanti,” tambahnya.
Baca Juga: Elektabilitas Puan Maharani Naik dalam Bursa Pilpres, Pakar: Berkat Kerja Tulus
Dalam catatan Emrus, kinerja nyata dan terekam dengan baik menjadi modal kuat bagi Puan dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024 nanti.
Emrus menyoroti kerja Puan sejak menjadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI pada 2012. Emrus menyebut Puan saat itu mampu memimpin dan meningkatkan produktivitas kerja fraksi.
"Jadi menurut saya sosok Puan Maharani pas menjadi calon Presiden dan pas menjadi Presiden pada 2024-2029,”
Sebelumnya, hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Independen memaparkan adanya kenaikan elektabilitas Puan Maharani dalam bursa calon Pemilihan Presiden 2024. Direktur Riset Lembaga Survei Independen, Fathur Rahman, menyebut elektabilitas Puan naik hingga mencapai 3,1 persen.
Dalam survei yang dilakukan di 34 provinsi, sosok Puan dianggap berhasil merepresentasikan suara masyarakat luas. Seperti soal sikap tegas Puan dalam menolak wacana penundaan Pemilu 2024.
Baca Juga: Puan Maharani Disebut Punya Modal Kuat Jadi Pemimpin, Pakar: Cocok Jadi Presiden
Survei dengan margin of error 3,05 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen itu juga merekam pernyataan publik yang menilai Puan berhasil mengharumkan nama Indonesia dalam forum internasional sekelas Inter-Parliamentary Union, IPU ke-144 yang digelar di Bali pada Maret 2022. Nama Puan juga harum di lembaga internasional seperti WHO yang mengapresiasi kerja Puan selama ini.
Khusus untuk bursa Calon Wakil Presiden, nama Puan masuk tiga besar dengan elektabilitas 13,32 persen. Posisinya berada di bawah Menparekraf Sandiaga Uno dengan elektabilitas 19,5 persen dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih elektabilitas 24,6 persen
Berita Terkait
-
Ahmad Basarah Ungkap Cerita Gagalnya Anies Diusung PDIP di Pilkada Jakarta, Padahal Sudah Sepakat dengan PKB
-
PDIP Akui Sejak Awal Bidik Anies Jadi Cagub Jakarta, Jauh Sebelum Ahok Jadi Pengurus
-
DPR Resmi Tunjuk Komisi III Lakukan Fit And Proper Test Capim-Cawas KPK, Puan: Siapapun yang Terpilih Harus...
-
Aroma Pilpres di Pilkada: PDIP Bertarung Melawan Bayang-Bayang Jokowi
-
Puan Maharani Soal Kecelakaan Tol Cipularang, Soroti Faktor Cuaca
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Marselino Ferdinan Dituduh Biang Kerok Eliano Reijnders Dicoret STY: Kalah Sama Camat...
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
Terkini
-
Janjikan Pemerintah Bersih, Heri-Sholihin: Tak Ada Transaksional Mutasi ASN
-
Kampanye Akbar Heri-Sholihin Dihadiri Puluhan Ribu Pendukung, Herkos: Paslon 01 Solid!
-
Gelar Kampanye Akbar, Heri Koswara-Sholihin Janjikan Kenaikan Honor TKK hingga BPJS Gratis
-
Orangtua Harus Tahu, Begini Cara Mengawasi Navigasi Digital Remaja di Tiktok
-
Ini Alasan Kejari Perpanjang Masa Penahanan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi