SuaraBekaci.id - Manajemen BUMD DKI Jakarta, PT TransJakarta diminta untuk melakukan kontrol berkala kepada para pengemudi mereka.
Permintaan tersebut dilontarkan Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga sehubungan dengan terjadinya kecelakaan di Cililitan, Jakarta Timur pada Sabtu (5/3/2022) pagi.
"Kami minta manajemen untuk melaksanakan kontrol kepada sopir setiap mau kerja, supaya tidak hilang kontrol atau hilang konsentrasi," kata Pandapotan saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Politikus PDI Perjuangan itu juga meminta manajemen TransJakarta melakukan pengawasan kepada mitra atau pihak ketiga yang diajak bekerja sama selaku operator bus TransJakarta.
"Sifatnya kerja sama dengan pihak ketiga, TransJakarta harus benar-benar mengawasi pihak terkait, atau pihak ketiga yang menjadi operator bus," imbuhnya.
TransJakarta memiliki kerja sama dengan 17 operator bus dengan jumlah pengemudi diperkirakan mencapai sekitar 8.000 orang, sekitar 600 orang di antaranya langsung dari TransJakarta dan sisanya dari operator.
Direktur Utama TransJakarta M Yana Aditya dalam konferensi pers pada 4 Desember 2021 menyebutkan pihaknya melakukan berbagai upaya soal keselamatan di antaranya pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk pengemudi (MCU) dan pengecekan kesehatan.
Selanjutnya, pembinaan pengemudi oleh Master Driver TransJakarta dan Polda Metro Jaya dan pemeriksaan menyeluruh armada.
BUMD DKI ini juga membuat program TransJakarta Bus Academy kepada seluruh pramudi untuk peningkatan kualitas layanan dalam segala aspek khususnya Sumber Daya Manusia (SDM).
Baca Juga: Gantikan Suhaimi, Khoriudin Akan Dilantik sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari F-PKS
Sebelumnya, pada Sabtu (5/3/2022) kembali terjadi kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta bernomor B 7544 TGD dengan pengendara sepeda motor di depan PGC Jakarta Timur.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, namun pengendara motor mengalami luka ringan.
Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) sebelumnya mencatat sepanjang 2021 terjadi 508 kecelakaan yang melibatkan perusahaan jasa transportasi BUMD DKI Jakarta itu.
Kecelakaan TransJakarta paling banyak dialami operator PPD sebanyak 34 persen, Mayasari 32 persen, Steady Safe (16), Kopaja (13), Trans Swadaya (3), Pahala Kencana dan Bianglala masing-masing satu persen.
Tag
Berita Terkait
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Hujan Deras Lumpuhkan Tiga Koridor Transjakarta, Rute Dialihkan karena Pohon Tumbang
-
Satpol PP Tindak Rumah Makan dan Tempat Pemotongan Anjing di Jakarta Timur
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Tipu Lowongan Kerja Transjakarta, Pria 51 Tahun Raup Rp40 Juta dari 18 Korban
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!