Viral Tabrakan Beruntun di Ruas Tol Bekasi Timur, Warganet Kritik Pedas Kondisi Jalan: Itu Jalur Banyak Lubangnya

SuaraBekaci.id - Kecelakaan beruntun terjadi di ruas jalan tol Bekasi Timur KM 17+200 yang mengarah ke Cikampek, Selasa (22/2/2022) pagi sekitar pukul 07.19 WIB.  

Melalui rekaman amatir yang dibagikan ulang oleh akun media sosial Instagram @warungjurnalis memperlihatkan kondisi kecelakaan beruntun di lajur kanan tersebut.  

Tampak sebanyak 7 kendaraan roda empat minibus terlibat dalam kecelakaan ini dan berjajar lurus ke belakang, saling menabrak berurutan.  

Sementara kondisi lalu lintas di sekitaran jalan tol tersebut cukup lancar dan tak terlihat adanya kemacetan. 

Baca Juga: Viral, Kecelakaan Beruntun Terjadi di Tol Jakarta Cikampek

Berdasarkan informasi yang di dapat saat ini kecelakaan dalam penanganan pihak Jasamarga dan sedang dalam proses evakuasi.

Video peristiwa kecelakaan ini pun viral dan dibagikan ulang oleh beberapa akun media sosial lain salah satunya @bekasi_24_jam yang dipenuhi dengan komentar dari para warganet atas adanya peristiwa ini.

Warganet kompak mengeluhkan kondisi jalanan yang rusak dan tak layak sehingga menjadi pemicu adanya kecelakaan.  

"Duit tol kemana yak, aturan tu jalan benerin kek, " tulis akun @bass***.

"Gimana gak tabrakan beruntun, tu jalur banyak lubangnya, udah gitu jalannya ada yang jelek, sampai tol Barat pun sama terkadang jalannya masih ada yang jelek, kalau udah masuk tol dalam kota baru mulus, " imbuh akun @ahmad***.

Baca Juga: Pelajar SMP Tertabrak Mobil Saat Kendarai Motor di Tol Jakarta-Cikampek, Polisi: Karena Tersasar Aplikasi Google Maps

"Bayar tol mahal, jalan tolnya ancur, " timpal akun @adear***.

Adapula yang juga menyalahkan si pengendara dimana kebanyakan sering bersikap seenaknya saat dijalan.  

"benar tuh banyak yang rem mendadak di jalur 4 tiba tiba, " kritik akun @bayufird***.

" Yang salah adalah penabrak pertama gak siap ngerem, " sahut akun @sat***.

Belum diketahui secara pasti bagaimana peristiwa kecelakaan beruntun itu bisa terjadi. 

Kontributor : Ririn Septiyani