Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 09 Februari 2022 | 14:45 WIB
Ganjar Akhirnya Minta Maaf Soal Wadas, Warganet: Omong Kosong ( Instagram/@ganjar_pranowo)

SuaraBekaci.id - Kisruh soal Wadas jadi trending Twitter sejak kemarin hingga pagi ini. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akhir meminta maaf melalui Instagram pribadinya @ganjar_pranowo. 

Ganjar meminta maaf atas sikap represif aparat kepada warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.  

Dalam video yang diunggah siang ini, Rabu ( 9/2/2022), Ganjar dengan mengenakan kemeja batik dan tangan yang masih dibalut perban mengungkapkan permintaan maafnya.  

"Bapak ibu yang sangat saya hormati, yang pertama saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat, wabil khusus masyarakat Purworejo, wabil khusus masyarakat yang ada di Wadas, " ucap Ganjar diawal pidato permintaan maafnya.  

Baca Juga: Komnas HAM Minta Warga Wadas Jangan Mau Diadu Domba: Utamakan Musyawarah

Ia kemudian melanjutkan memberikan penjelasan atas peristiwa yang menimpa masyarakat Wadas.  

"Karena kejadian kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman, saya minta maaf dan saya yang bertanggungjawab, " lanjutnya.  

Ganjar menjelaskan bahwa ia telah berkomunikasi dengan pihak pihak terkait untuk menindaklanjuti permasalahan ini.  

"Kemarin malam saya cukup intens komunikasi dengan pak Kapolda, pak Wakapolda intens sekali untuk memantau perkembangan yang ada di Purworejo wabil khusus di Wadas, " 

Pihaknya menyampaikan telah bersepakat bersama bahwa masyarakat yang telah diamankan akan segera dibebaskan hari ini, Rabu ( 9/2/2022) . 

Baca Juga: Konflik di Desa Wadas: Ganjar Pranowo Dikritik Bikin Blunder dan Kurang Ngopi

Dijelaskan lebih lanjut olehnya, terdapat program di Jawa Tengah ( Jateng)  yang banyak terkait dengan Bendungan, salah satunya di Wadas Purworejo hingga Pemalang.  

"Proses ini memang berjalan cukup lama sejak, bahkan dan khusus yang di Purworejo ini yang ingin kita dapatkan adalah aliran irigasi yang bisa mengairi Wadas, yang barangkali tidak tersampaikan dengan baik, " ungkapnya.  

" Selanjutnya kami membuka ruang dialog dengan fasilitasi Komnas HAM agar penyelesaian masalah ini menjadi kebaikan untuk semua pihak, " ucapnya lagi.  

Unggahan permintaan Ganjar ini pun telah disaksikan oleh 433 ribu warganet dalam satu jam penayangan dengan dibanjiri ribuan kritik dari para warganet atas kejadian ini.  

"Jangan tegas di media sosial aja, saat ini Anda harus membuktikan ketegasan Anda! Demi rakyat Anda! " tambah akun @ubai***.

" Jangan korbankan rakyat untuk segelintir kepentingan pak, " timpal akun lain @kumbar**.

" OMONG KOSONG, " komen akun @reza***.

" Kukira bapak berbeda, ternyata sama saja ya mungkin setidaknya bapak jago akting dan merangkai kata, " tulis akun @cyn***.

" Jangan hanya menelepon pak langsung ikut terjun ke lapangan Desa Wadas, kalau cuman nelpon saya juga bisa pak, " kata akun @muhamm***.

Meski ada beberapa warganet yang masih pro dan mengapresiasi tindakan minta maaf Ganjar, namun sebagian besar lainnya masih tetap melayangkan kritik keras dan mengecam tindakan aparat hingga menggaungkan tagar #SAVEWADAS. 

Selasa ( 8/2/2022)  kemarin, ribuan aparat kepolisian dengan bersenjatakan lengkap dikerahkan ke Desa Wadas, Kecamatan  Bener, Purworejo, Jawa Tengah. Mereka melepas banner penolakan Bendungan Bener dan mengejar beberapa warga hingga ke rumah-rumah. 

Berdasarkan keterangan dari berbagai sumber, jumlah warga yang ditangkap aparat kepolisian sampai saat ini sekitar 64 warga, mirisnya lagi beberapa di antaranya bahkan anak anak dan lansia.  

Tagar Wadas pun menggema di Twitter pagi ini menghujat keras tindakan para aparat tersebut. Kritikan juga datang dari berbagai elemen masyarakat sipil hingga Kontras.

Kontributor : Ririn Septiyani

Load More