SuaraBekaci.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi pastikan tidak ada temuan kasus varian baru Omicron. Hal itu disampaikan oleh Wakil Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Masrikoh.
"Zero case (nol kasus) tidak ada temuan Omicron, saya pastikan," kata dia di Cikarang, Rabu (8/12/2021).
Dia menyebutkan, 42 kasus aktif di wilayahnya per hari ini seluruhnya merupakan kasus Covid-19, tidak ada varian baru virus corona B.1.1.529 atau dikenal Omicron.
Bahkan, kata Masrikoh, jumlah kasus aktif itu pun mengalami penurunan dari 48 kasus sehari sebelumnya.
Baca Juga: Camat Hingga Lurah di Bantul Diminta Koordinasi Update Data Terbaru Kasus COVID-19
"Ada kesalahpahaman soal temuan kasus positif pekan lalu. Kebetulan pemeriksaan dilakukan di salah satu laboratorium wilayah kami dan itu juga belum dapat dipastikan varian baru,infonya sedang diperiksa di laboratorium kesehatan Jawa Barat," kata dia.
Dikatakan Masrikoh, temuan kasus positif itu bermula saat 20 Warga Negara Asing bersama tujuh Warga Negara Indonesia tiba dari luar negeri di terminal 3 kedatangan internasional Bandara Soekarno Hatta beberapa pekan lalu.
Sesuai kebijakan pemerintah, lanjut Masrikoh, 19 warga di antaranya melakukan kewajiban tes PCR yang sampelnya diproses di Laboratorium Farmalab Cibitung, Kabupaten Bekasi.
"Hasilnya positif, saat ini mereka sudah melakukan isolasi di hotel pilihan dan wisma atlet. Tidak ada warga Bekasi jadi semua isoman di Jakarta meskipun laporan NAR-nya masuk ke kita," katanya.
Pihaknya mengakui, atas persoalan ini sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat yang ditindaklanjuti dengan pendataan langsung.
Baca Juga: Update 8 Desember: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 264 Jadi 4.258.340 Orang
"Jadi sudah clear ya, data mereka langsung dipindah, kita juga sudah tracking langsung ke Farmalab dan infonya semua sudah ditindaklanjuti di DKI," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmidzi mengatakan persoalan ini sebaiknya dikonfirmasi langsung ke Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
"Kalau kasus positif saja bisa dicek dari tempat pemeriksaan dilakukan. Khan data berasal dari daerah masing-masing. Ini seharusnya diluruskan saja dengan labkesda-nya. Diselesaikan di dinkes setempat ya," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, mengklarifikasi isu terkait adanya temuan empat orang yang terinfeksi varian Omicron di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Sri mengatakan isu tersebut salah, menurutnya sampel dari keempat orang yang baru pulang dari luar negeri itu diperiksa di Laboratorium Farmalab, Cikarang Barat pada 23 November 2021.
Keempatnya mencantumkan alamat tinggal di Bekasi, padahal keempatnya beralamat di DKI Jakarta, sehingga Dinkes Kabupaten Bekasi mengeluarkan data keempatnya dari sistem New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan.
"Kemarin itu ada informasi warga kabupaten bekasi positif, diduga Omicron, lalu kita jelaskan, tidak ada pelaku perjalanan tanggal 23 November itu ada hasil laporan ada beberapa orang WNA dan WNI dituliskan hasilnya positif (Covid-19) tapi sudah dikarantina di Wisma Atlet, tapi kita keluarkan langsung dari NAR (New All Record) kita, karena bukan alamat Bekasi, tapi beritanya malah jadi lain," kata Sri saat dihubungi Suara.com, Rabu (8/12/2021).
"Yang saya tahu, hasil labnya itu terlaporkan tanggal 23 November yang diperiksa di Farmalab Cikarang, masuk di NAR kita, jadi seakan-akan beralamat di Kabupaten Bekasi," ucapnya.
Dia menegaskan, pihaknya tidak mengetahui apa hasil pemeriksaan varian dengan metode whole genome sequencing dari spesimen keempat orang tersebut.
"Nah itu (variannya) tidak paham, kami tidak tahu, karena itu tidak ada tindak lanjut laporan ke kita, itu kan dari luar negeri diperiksa di Jakarta kebetulan teralamat di Kabupaten Bekasi, jadi dikiranya orang Bekasi, tindak lanjutnya saya tidak paham," jelas Sri.
Kontributor : Akhmad Nursyeha
Berita Terkait
-
Ada Truk Nyangkut di Perlintasan Rel, Perjalanan KRL Relasi Bekasi Alami Keterlambatan
-
Pagar Laut Disebut Dibangun Sejak Rezim Sebelum Prabowo, Pemerintah Didesak Fokus Pembangunan Berbasis Lingkungan
-
Gara-Gara Kabar Perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mehendra, Istilah Lavender Marriage Trending
-
DPR Bakal Ungkap Dalang di Balik Pagar Laut: Jangan Bilang Ruang Laut Ini Milik Tuhan
-
Ini Dia Penampakan Pagar Laut di Bekasi yang Menuai Polemik
Terpopuler
- Lex Wu Tanggapi Pembelaan Deddy Corbuzier Soal MBG: Dulu Loe Bukan...
- Ditegur Warga LA Tak Punya Empati Ngonten di Lokasi Kebakaran, Uya Kuya: Kami Diizinkan FBI
- Pemain Keturunan Pamit dari Timnas Indonesia U-20: Karena Konflik Kepentingan, Saya Tidak Melanjutkan
- Coach Justin Nasihati Nova Arianto seusai Timnya Dibantai 0-13 oleh Timnas Indonesia U-17
- Thom Haye Bakal Dilatih Patrick Kluivert: Sangat Gila Saya Mikir...
Pilihan
-
Belly Djaliel, Bos Intan Agung Makmur Perusahaan Milik Aguan yang Kuasai 234 HGB Pagar Laut Tangerang
-
Persija Cetak Rekor di BRI Liga 1, Carlos Pena: Jakmania Luar Biasa!
-
Bocoran Jersey Anyar Timnas Indonesia: Ada Motif Batik, Kapan Rilisnya?
-
"Ayamnya Enak, Sayurnya Tidak": Kritik Jujur Siswa SD Samarinda soal Program MBG
-
Pendidikan di Kaltim Menyongsong IKN, Pengamat: Infrastruktur Saja Tak Cukup
Terkini
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan
-
Pagar Laut Misterius di Bekasi Ganggu Rezeki Nelayan, Pemprov Jabar Klaim Begini
-
Tuntut Pembunuh Suaminya Dihukum Berat, Istri Sandy Permana: Nyawa Dibayar Nyawa
-
Pelajar SMP di Bekasi Jadi Korban Penipuan Uang Palsu Lewat Facebook, Dapat Upah Rp50 Ribu