Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Minggu, 05 Desember 2021 | 06:23 WIB
Warga terdampak erupsi Gunung Semeru dievakuasi di Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021). [ANTARA/HO-Muhammad Sidkin Ali/Radar Semeru/abs/rwa]

SuaraBekaci.id - Puluhan warga mengungsi, akibat Letusan Gunung Semeru, Sabtu (04/12/2021). Warga mengungsi di Balai Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang letusan Gunung Semeru.  Pada Sabtu sore terjadi peningkatan aktivitas Gunung Semeru yang mengeluarkan asap panas letusan dan berdampak pada daerah di sekitar gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Lumajang dr Bayu Wibowo mengatakan, sebagian besar korban terdampak letusan Gunung Semeru mengalami luka bakar dan langsung mendapat penanganan dari petugas medis.

"Data sementara yang tercatat ada 38 warga yang mengalami luka bakar, namun data itu masih sementara karena petugas masih mengevakuasi warga, sedangkan untuk korban luka bakar berat dirujuk ke rumah sakit" katanya, Minggu (05/12/2021).

Sementara Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah korban luka bakar akibat terkena awan panas dan material abu vulkanik letusan Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro sebanyak 45 orang hingga Sabtu malam.

Baca Juga: Ini Daftar Nama 38 Korban Luka Bakar Akibat Erupsi Gunung Semeru

Dampak letusan Gunung Semeru menyebabkan satu orang meninggal dunia dan puluhan warga mengalami luka bakar. Sebanyak 10 orang belum dievakuasi karena medannya cukup berat serta ratusan warga mengungsi ke lokasi yang aman.

Pantauan Antara di Sumberwuluh, sebagian pengungsi perempuan dan anak-anak beristirahat di pendopo maupun beberapa ruangan di balai desa. Sedangkan warga laki-laki dibantu petugas serta relawan tampak berjaga.

"Peristiwanya Sabtu sore dan warga kami minta untuk meninggalkan rumah dan mengungsi," ujar Sekretaris Desa Sumberluwuh, Samsul Arifin, ditemui di balai desa setempat, Minggu dini hari.

Selain balai desa, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah tempat pengungsian lainnya, seperti masjid dan beberapa gedung SD Negeri di kawasan setempat.

Total terdapat 80 orang laki-laki serta 75 perempuan, ditambah 35 warga lanjut usia dan 30 anak yang mengungsi di balai desa.

Baca Juga: Lima Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Semeru di Pronojiwo Butuh Alas Tidur

Pihaknya juga telah mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada karena aktivitas gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut masih terjadi.

Di Desa Sumberwuluh, total terdapat sebanyak 10.724 orang yang tinggal di 10 dusun. Yakni Dusun Sumberwuluh Tengah, Sukosari, Kebonagung, Kamar Kajang, Kebondeli Utara, Kebondeli Selatan, Poncosumo, Kajar Kuning dan Kampung Baru.

Sementara itu, perangkat desa dibantu relawan tetap melakukan kesiapsiagaan. Salah satunya melakukan patroli di sekitar pemukiman untuk mengantisipasi adanya warga membutuhkan bantuan.

"Kami bergantian keliling pemukiman, sambil tetap waspada. Apalagi ada laporan masih terdapat 10 orang warga yang belum ditemukan. Tapi kami juga selalu mengecek, siapa tahu mereka sudah mengungsi ke tempat aman. Semoga semuanya selamat," kata Samsul Arifin.

Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengirimkan bantuan ke lokasi terdampak awan panas letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.

"Bantuan telah dikirim beserta tim ke lokasi kejadian," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur (Jatim) Budi Santosa ketika dikonfirmasi dari Lumajang, Minggu dini hari.

Bantuan dari Dinas Kesehatan dan Pusat Krisis Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupa masker 10.000 pcs, satu unit tenda 4x4 meter, satu lusin sepatu boot, kacamata google 10 pcs dan 36 pasang sarung tangan karet.

Sedangkan bantuan dari BPBD Jatim berupa 60 paket lauk pauk, 60 paket tambah gizi, 200 pcs selimut, 20 paket "family kids", 20 paket kids ware, 300 paket sembako, 20 lembar terpal, 10 lembar kantong jenazah dan 50 popok.

Kemudian, 10.000 pcs masker kain, 10.000 pcs masker medis, 2.000 pcs masker KF 94, sandang 25 paket, air 13 karton, biskuit bayi dua dus, dua dus minyak telon, satu dus minyak kayu putih, dua dus obat masuk angin dan empat dus pampres anak.

Berikutnya, tiga dus pampers dewasa, satu dus besar shampoo, dua dus besar sabun cuci, satu dus besar pasta dan sikat gigi, satu dus besar sabun mandi, 50 pcs kacamata google, 1.000 pcs glangsing, 50 pasang sepatu boot serta 40 pcs sarung tangan.

Selanjutnya, delapan jurigen cairan pembersih tangan, dua botol dus cairan pembersih tangan, 10 jurigen alkohol, dua dus kopi, 25 paket sandang, 500 kilogram beras dan 50 dus mi instan.

"Kami juga membawa peralatan seperti trail, chainsaw, tenda pengungsi, tenda posko, genset, meja, kursi, menara lampu, cangkul dan alat yang diperlukan lainnya," kata Budi.

Adapun data sementara korban luka bakar yang dilansir dari Antara akibat terdampak letusan Gunung Semeru yang dirawat di Puskesmas Penanggal tercatat sebanyak 38 orang dan sebagian sudah dirujuk ke beberapa rumah sakit di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Nama-nama korban luka bakar ringan hingga berat di Puskesmas Penanggal, Kecamatan Candipuro. Berdasarkan data Puskesmas Penanggal yang diterima Antara di Lumajang pada Minggu dini hari yakni:

1. Lira Firna (19) warga Dusun Kajar Kuning
2. Purwanto (41) warga Dusun Curah Kobokan
3. Wildan (17) warga Dusun Curah Kobokan
4. Luluk Susilowati (41) warga Dusun Curah Kobokan
5. Dur Jumadi (70) warga Dusun Curah Kobokan
6. Alvin (14) warga Dusun Curah Kobokan
7. Mustakin (28) warga Dusun Curah Kobokan
8. Suwati (38) warga Dusun Curah Kobokan
9. Rita (23) warga Dusun Curah Kobokan
10. Titin (23) warga Dusun Curah Kobokan
11. Haliwan (26) warga Dusun Curah Kobokan
12. M. Zaeful (11) warga Dusun Curah Kobokan
13. Ngatiman (27) warga Dusun Curah Kobokan
14. Senimin (40) warga Dusun Curah Kobokan
15. Haris (33) warga Dusun Curah Kobokan
16. Samsul (32) warga Dusun Curah Kobokan
17. Rahma Amalia (13) warga Dusun Curah Kobokan
18. Ngatinem (70) warga Dusun Curah Kobokan
19. Hasan (22) warga Desa Supiturang
20. Hami (70) warga Desa Supiturang
21. Suli (50) warga Desa Supiturang, kemudian dirujuk RSUD dr Haryoto Lumajang
22. Mesini (71) warga Dusun Curah Kobokan
23. Samsul Arifin (39) warga Desa Supiturang
24. Roni (29) warga Desa Supiturang
25. M. Idris (37) warga Desa Supiturang
26. Rianto (30) warga Desa Sumbermujur
27. Giarti (55) warga Dusun Curah Kobokan
28. Siswanto (73) warga Dusun Curah Kobokan
29. Semi (40) warga Dusun Curah Kobokan
30. Adi (35) warga Desa Sumberurip (dirujuk ke RSUD dr. Haryoto)
31. Sudi (34) warga Desa Supiturang
32. Sukri (100) warga Dusun Curah Kobokan
33. Hermanto (24) warga Desa Wonocempokoayu (dirujuk ke RSUD Pasirian)
34. Ngatina/Ani warga Dusun Curah Kobokan
35. Bawon Triono (33) warga Dusun Curah Kobokan (dirujuk ke RSUD dr. Haryoto)
36. Selamet (40) warga Dusun Curah Kobokan
37. Misini warga Dusun Curah Kobokan (dirujuk ke RSUD dr. Haryoto)
38. Sami warga Dusun Curah Kobokan.

Kepala Dinas Kesehatan Lumajang dr Bayu Wibowo mengatakan, sebagian besar korban terdampak letusan Gunung Semeru mengalami luka bakar dan langsung mendapat penanganan dari petugas medis.

"Data sementara yang tercatat ada 38 warga yang mengalami luka bakar, namun data itu masih sementara karena petugas masih mengevakuasi warga, sedangkan untuk korban luka bakar berat dirujuk ke rumah sakit" katanya.

Sementara Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah korban luka bakar akibat terkena awan panas dan material abu vulkanik letusan Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro sebanyak 45 orang hingga Sabtu malam.

Dampak letusan Gunung Semeru menyebabkan satu orang meninggal dunia dan puluhan warga mengalami luka bakar. Sebanyak 10 orang belum dievakuasi karena medannya cukup berat serta ratusan warga mengungsi ke lokasi yang aman.

Load More