Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Senin, 15 November 2021 | 16:22 WIB
Ilustrasi. (Shutterstock)

SuaraBekaci.id - Seorang anggota Front Betawi Rembug (FBR) dilaporkan tewas, sekira pukul 23:00WIB Minggu (14/11/2021) di Kawasan Joglo Kembangan, Jakarta Barat. Korban tewas berinisial DA (27) itu diduga dikeroyok lebih dari 10 orang.

Kabar tersebut disampaikan Kapolsek Kembangan Kompol Khoiri kepada wartawan, Senin (15/11/2021). Kekinian, lanjut Khoiri, pihaknya masih menelusuri kejadian satu anggota FBR tewas dikeroyok tersebut.

"Tadi malam sekitar jam 23.00 itu terjadi keributan di Gardu FBR, Joglo Kembangan, Jakarta Barat. Korban satu meninggal dunia," kata Khoiri.

Khoiri mengatakan, korban merupakan warga setempat. Dia juga membenarkan jika korban merupakan anggota FBR.

Baca Juga: Anggota FBR Tewas di Kembangan, Diduga Dikeroyok Lebih dari 10 Orang

Sementara pelaku pengeroyokan belum diketahui berasal dari kelompok mana.

"Kami belum tahu, masih dalam proses masih penyelidikan. Untuk sementara si korban itu kan anggota ormas, ormas FBR. Untuk pelakunya belum tahu dari mana," sambungnya.

Menurut laporan sementara yang diterima kepolisian, korban tewas lantaran dikeroyok dan terkena senjata tajam.

Korban juga dilaporkan mengalami luka pada bagian tangan.

"Hasil pemeriksaan awal, kena benda tajam yang mengenai luka tangan hingga meninggal," ucap Khoiri.

Baca Juga: Viral! Video Mahasiswa Dikeroyok Kakak Tingkat, Warganet: DO dan Penjarakan

Korban, lanjut Khoiri, sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat sebelum meninggal dunia. Kekinian, jenazah DA telah dimakamkan oleh anggota keluarga.

"Korban kebetulan tadi kami bawa ke RS Amnina yang ada di Petukangan situ dan sudah dimakamkan," lanjut Khoiri.

Terkini, kepolisian masih menyelidiki kasus dugaan pengeroyokan tersebut.

Informasi awal menyebutkan bahwa terduga pelaku pengeroyokan berjumlah lebih dari 10 orang.

"Kami masih dalami itu, dugaannya seperti itu (pengeroyokan) karena itu pelakunya 10 orang. Tapi meninggalnya karena siapanya masih dalam proses. Tapi yang jelas pelaku lebih dari 10 orang," pungkas dia.

Load More