Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 30 Oktober 2021 | 18:36 WIB
Warga menikmati pemandian air panas di Sari Ater Resort, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (25/11/2020). Pemerintah Jawa Barat bersama PTPN VIII akan mengembangkan proyek kawasan Ciater Agrotourism sebagai bagian proyek investasi pendukung kawasan Rebana di Jawa Barat yang mengandalkan potensi ekowisata seperti hamparan kebun teh, pemandian air panas, paralayang dan wisata air terjun. [ANTARA JABAR/Novrian Arbi/agr]

SuaraBekaci.id - Sejumlah proyek investasi di Jawa Barat ditawarkan pada investor di ajang Dubai Expo 2020 yang diselenggarakan tahun ini di Uni Emirat Arab (UEA).

Proyek investasi yang ditawarkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat di antaranya West Java Creative Market dan Ciater Tourism Area senilai Rp 1,3 triliun.

"Untuk Ciater itu kurang lebih nilai investasinya Rp 1,3 triliun, sangat menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, karena serapan tenaga kerjanya bisa banyak dan transaksi ekonominya pun tinggi," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar Dedi Taufik, di Bandung, Sabtu.

Dia menuturkan penjelasan mengenai potensi ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui "West Java Week Talkshow" secara hybrid yang merupakan rangkaian acara Dubai Expo 2020.

Baca Juga: Menhub Pastikan Alur Kedatangan Wisman di Bandara Ngurah Rai Bali Sesuai Protokol

Menurut dia Jawa Barat menjadi salah satu wilayah favorit wisatawan karena memiliki destinasi pariwisata berbasis alam dari mulai gunung, air terjun, hingga pantai.

"Provinsi Jawa Barat punya pantai di Pangandaran, lalu ada Kawah Putih, Tangkuban Parahu. Lalu, ada pula destinasi buatan seperti taman hiburan, taman safari atau Jatiluhur," kata dia.

"Dan masih banyak lagi, termasuk budayanya juga. Ada Desa Ciptagelar, tari topeng, angklung. Belum lagi kalau berbicara tentang kuliner. Ini sangat diminati oleh wisatawan, termasuk produk kreatif yang dihasilkan warga Jawa Barat," lanjut dia.

Indikator mengenai Jawa Barat sebagai primadona wisatawan adalah, berdasarkan data, pada tahun 2019 kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 3,6 juta orang. Sedangkan wisatawan nusantara sebanyak 64 juta jiwa.

Pandemi COVID-19 diakui oleh pihaknya berpengaruh signifikan dengan penurunan kunjungan wisatawan karena berbagai kebijakan untuk sektor kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: Bidik Pemodal Pinjol Ilegal, Polda Jabar: ke Mana pun Dikejar!

Kunjungan wisatawan nusantara sepanjang tahun 2020 tercatat 31 ribu jiwa, sedangkan wisatawan nusantara berada di kisaran 35 juta jiwa.

Pada tahun ini, kata Dedi, Disparbud Jabar fokus pada sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi salah satu yang diandalkan dalam pemulihan ekonomi ini adalah sektor pariwisata.

"Kami sudah memberlakukan prokes yang ketat sesuai CHSE, kemudian wisata halal juga banyak terdapat di jabar. Ini pun salah satu misi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang ingin ekonomi bergeliat, namun sektor kesehatan tetap berjalan secara baik," kata dia.

Pihaknya optismistis upaya menggeliatkan perekonomian di tengah pandemi tersebut membuahkan hasil menjaring investor dari timur tengah.

“Kami optimistis bisa menjaring investor dari timur tengah. Berhubungan atau tidak, ada momentum tren bisnis yang naik antara Jabar dan UEA," kata dia.

Load More