Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Selasa, 26 Oktober 2021 | 09:12 WIB
(Suara.com)

“Ya.”

Desi segera mengajak Anton untuk duduk di set meja, bersama dia dan anaknya. Lelaki yang memakai kaus berkerah putih dan celana panjang bahan itu memesan kopi dan telur setengah matang.

“Gimana, gimana?” kata Anton, memulai pembicaraan.

“Tolong pak dibantu supaya vonis suami saya ringan. Kasihan pak, anak saya masih kecil-kecil. Masih sekolah semua.”

Baca Juga: Istri Dodi Reza Alex Noerdin Diperiksa KPK dan 3 Berita Pilihan di Sumsel

Desi memohon sembari menyatakan ada uang yang disiapkan bila lelaki itu membantu.

“Gak bisa bu. Uang suami itu itu gak laku buat saya,” Anton menyanggah.

“Lebih baik ibu berdoa saja supaya suami ibu divonis ringan dan segera bertemu keluarga.”

Desi menangis mendengar jawaban Anton. “Ya pak, tolong banget lah pak. Tolong bantu. Sebisa mungkin diringanin.”

Anton berkukuh tidak mau membantu. Desi dan anaknya akhirnya memilih pulang duluan. Sementara Anton masih menikmati kopi dan telur setengah matangnya.

Baca Juga: Konfirmasi Kasus Jual Beli Perkara, Jurnalis Suara.com Diancam UU ITE, Ini Kronologinya

Pikiran Desi Sefrilla buncah dalam perjalanan pulang. Jauh-jauh dia menempuh perjalanan 40 kilometer dari rumahnya di Kabupaten Pringsewu ke Bandar Lampung, tapi orang yang ditemuinya enggan menolong.

Load More