SuaraBekaci.id - Ramai di sosial media Ciamis, Jawa Barat dan sekitarnya, seorang atlet PON XX kontingen Jawa Barat Dheya Nazhira pulang menumpang bus atau angkutan umum.
Kepulangan atlet Selam peraih Emas PON XX Papua itu menjadi buah bibir lantaran tidak dijemput atau disambut pemerintah setempat.
Video kepulangan Dheya ke rumahnya menggunakan angkutan umum pada Selasa (12/10/2021) itu menyebar ke jejaring media sosial dan menjadi viral.
Dari video yang beredar, terlihat Dheya turun dari angkutan umum bus di pinggir jalan. Ia hanya disambut oleh beberapa anggota keluarganya.
Video yang lantas viral itu pun ditanggapi Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Kepala Dinas Budaya Pariwisata dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis Erwan Darmawan.
Erwan Darmawan mengaku kecolongan, atletnya pulang tanpa kabar sehingga tak sempat berkoordinasi untuk penjemputan dan semacamnya. Padahal, pihaknya selalu memantau para atlet asal Ciamis saat berlaga di PON Papua.
Dia lantas meminta maaf atas komunikasi yang tidak terjalin baik sehingga tak bisa berkordinasi masalah penjemputan Dheya Nazhira.
“Atas nama pribadi saya minta maaf atas kepulangan atlet Ciamis yang menggunakan Bus. Namun pihaknya betul-betul tidak mengetahui karena baik dari Dheya atau pun keluarga dan KONI Provinsi tidak memberi kabar atau informasi atas kepulangannya,” ucapnya.
Erwan pun mengajak kepada masyarakat jika mengetahui sesuatu hal agar memberi informasi terlebih dahulu.
Sementara Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, kepulangan Dheya ini karena adanya kesalahpahaman dan tidak ada informasi kepulangannya.
“Bukannya membela KONI atau Dinas terkait, tapi tidak ada informasi kepulangan Dheya. Karena dari KONI juga sudah ada surat edaran terkait atlet PON harus menjalani isolasi atau karantina terlebih dahulu,” ujar Herdiat, Rabu (13/10/2021).
Menurutnya, para atlet itu berangkat ke Papua bersama-sama. Maka pulangnya pun seharusnya bersama.
Sehingga, setelah pulang harus menjalani isolasi terlebih dahulu dan kemudian dari daerah menjemput atlet tersebut.
Menurutnya, kepulangan atlet ada protokolnya, sehingga tidak bisa pulang begitu saja.
Ia pun menilai, kemungkinan sang atlet ada kepentingan maupun keperluan lain, sehingga langsung pulang.
“Sebenarnya Pemerintah daerah, baik dari KONI maupun dari dinas terkait, selalu memantau semua atlet PON di Papua, khususnya yang dari Ciamis,” katanya.
Selain itu, pihaknya pun tidak mendapatkan informasi dari provinsi terkait cabor atlet tersebut. Sehingga, daerah pun tidak mengetahui kepulangannya.
Berita Terkait
-
Ini Dia Penampakan Pagar Laut di Bekasi yang Menuai Polemik
-
Desak Satpol PP dan ESDM Usut Tambang Ilegal di Subang, Dedi Mulyadi Geram: Saya Kecewa Kinerja Kalian Semua!
-
Kisah Cinta Dedi Mulyadi yang Tolak Mobil Dinas: Cerai 2 Kali, Diminta Nikahi Ayu Ting Ting
-
Adu Kekayaan Raffi Ahmad Vs Dedi Mulyadi, Sama-Sama Disorot Gegara Mobil Dinas
-
Segini Kekayaan Dedi Mulyadi, Tolak Pengadaan Mobil Dinas Baru Gubernur Jabar
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Jairo Riedewald: Saya Cuma Kelinci Percobaan
- Thom Haye Bicara Potensi Dilatih Patrick Kluivert: Sulit...
- Patrick Kluivert: Mees Hilgers, Calvin Verdonk, dan Jay Idzes
Pilihan
-
Justin Kluivert Cetak Hattrick di Liga Inggris: Siap Ikut Bapak ke Indonesia
-
Wajah Eliano Reijnders Hampir Tercoreng di Momen Bersejarah, Sosok Ini Jadi Penyelamat
-
Pemain Keturunan Bisa Kena! 3 Bek Tengah yang Terancam Didepak Kluivert dari Timnas Indonesia
-
5 Pemain Keturunan Belanda yang Paling Menyita Perhatian di Liga Indonesia
-
Hino Keluhkan Banjir Truk China di Indonesia
Terkini
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan
-
Pagar Laut Misterius di Bekasi Ganggu Rezeki Nelayan, Pemprov Jabar Klaim Begini
-
Tuntut Pembunuh Suaminya Dihukum Berat, Istri Sandy Permana: Nyawa Dibayar Nyawa
-
Pelajar SMP di Bekasi Jadi Korban Penipuan Uang Palsu Lewat Facebook, Dapat Upah Rp50 Ribu