Kita hanya bisa berspekulasi, tapi ada kemungkinan seks di luar angkasa sudah terjadi di masa lalu. Terdapat dua misi luar angkasa yang punya kemungkinan untuk terjadinya hal tersebut .
Pada 1982, Kosmonot Rusia Svetlana Savitskaya, perempuan kedua yang pernah berada di luar angkasa, mengikuti misi luar angkasa Soyuz T-7 selama 8 hari. Dua rekan laki-laki sudah berada wahana iluar angkasa tu terlebih dahulu, menjadikannya misi luar angkasa gabungan pertama.
Dalam buku nya, Höllenritt durch Raum und Zeit (Perjalanan Neraka Melalui Ruang dan Waktu), astronot Jerman Ulrich Walter mengutip dokter tim, Oleg Georgievich Gazenko, perjalanan tersebut direncanakan dengan memasukkan aktivitas seksual.
Misi kedua yang dipertanyakan terjadi pada 1922, ketika pesawat ulang alik Endeavour milik NASA diluncurkan dengan awak pasangan yang sudah menikah dalam misi itu.
Mark Lee dan Jan Davis, keduanya adalah astronot, bertemu di NASA. Mereka menikah secara rahasia sebelum keberangkatan itu. Misi penerbangan luar angkasa ini bisa dikatakan sebagai bulan madu pasangan suami istri astronot bersangkutan.
Apa perbedaannya dengan seks di Bumi?
Jadi, kita dapat berasumsi bahwa seks di luar angkasa itu nyata. Tapi apa yang membedakannya dengan aktivitas itu di permukaan Bumi? Mari kita mulai dari dasarnya: gairah sex.
Hanya sedikit informasi yang tersedia untuk umum. Dan informasi yang kita miliki mengindikasikan, berada di luar angkasa menurunkan libido, setidaknya di periode awal.
Itu karena nyaris tidak ada gaya gravitasi, pengalaman tanpa bobot di luar angkasa yang dialami astronot, menyebabkan perubahan hormonal, seperti penurunan estrogen. Kadar estrogen rendah lazimnya dihubungkan dengan penurunan gairah seks.
Baca Juga: Berhubungan Seks Secara Teratur Dapat Melawan Flu dan Pilek
Sayangnya, yang kita ketahui tentang hormon di luar angkasa hanya berdasarkan tes yang dilakukan kepada laki-laki.
Itu karena hanya 11.5% dari total astronot adalah perempuan, dan sebagian perempuan yang terbang ke luar angkasa memilih menggunakan kontrasepsi sebelum misinya, untuk menghindari menstruasi.
Ini menjadikannya sulit untuk membedakan perubahan hormonal buatan pada meraka, yang disebabkan oleh perjalanan luar angkasa.
Faktor lain yang mempengaruhi gairah seks di luar angkasa adalah perubahan jam internal pada setiap astronot.
"Jika sekarang kita mengitari planet Bumi setiap 90 menit, ritme sirkadian akan berubah dan juga mengubah segalanya, termasuk hormon seks dan mungkin juga libido kita,” kata Saralyn Mark.
Secara ilmiah ini cocok dengan pengalaman astronot Ulrich Walter saat berada di luar angkasa. Dalam bukunya, dia menulis, selama 10 hari dia berada di luar angkasa, dia tidak memiliki libido.
Berita Terkait
-
Petualangan Malam Ini: Posisi Mana yang Sesuai dengan Mood Kalian?
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
TOK! MA Perberat Hukuman Agus Buntung Jadi 12 Tahun Penjara, Ini Pertimbangannya
-
Ortu Minta Prabowo Pulangkan Reynhard Sinaga, Apakah RI dan Inggris Punya Perjanjian Ekstradisi?
-
Ini Isi Surat Ortu Reynhard Sinaga ke Prabowo, Minta Pulangkan Predator Seks Terkejam di Inggris
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
Terkini
-
BRI 130 Tahun: Jejak Raden Bei Aria Wirjaatmadja, Perintis Keuangan Rakyat Indonesia
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan