
SuaraBekaci.id - Pengertian angka romawi, sejarah dan urutannya akan dibahas berikut ini. Penyebutan angka di seluruh belahan dunia berbeda-beda, salah satunya angka Romawi yang kerap digunakan untuk berhitung atau mengelompokan sesuatu.
Kompetisi olahraga kerap jadi bidang yang paling sering menggunakan angka Romawi. Angka ini bisa mempersingkat angka yang panjang dibanding bilangan masehi pada umumnya.
Pengertian Angka Romawi
Mengutip Ruang Guru, Selasa (28/9/2021) angka Romawi atau bilangan Romawi merupakan sistem penomoran yang berasal dari Romawi kuno. Sistem penomoran ini menggunakan huruf Latin sebagai simbol untuk melambangkan angka numerik.
Selain kompetisi olahraga, angka Romawi biasa digunakan untuk penomoran pada bab buku, serta digunakan untuk menandakan waktu pada jam dinding atau jam tangan.
Salah satu hipotesis menyebutkan bahwa angka Romawi berasal dari goresan-goresan hitungan yang digunakan oleh para penggembala Italia dan Dalmasia hingga abad ke-19.
Tapi sejak munculnya angka modern, angka Romawi sudah tidak banyak digunakan. Salah satu penyebabnya adalah karena tidak ada angka 0 pada angka Romawi. Hal ini dianggap dapat menyulitkan bagi perkembangan sistem matematika.
Angka Romawi menggunakan total tujuh huruf Latin yang dikombinasikan sedemikian rupa untuk membentuk suatu angka tertentu.
Urutan angka Romawi yang wajib dihafal dan dipelajari adalah sebagai berikut:
- 1 = I - 11 = XI - 60 = LX
- 2 = II - 12 = XII - 70 = LXX
- 3 = III - 13 = XIII - 80 = LXXX
- 4 = IV atau IIII* - 14 = XIV - 90 = XC
- 5 = V - 15 = XV - 100 = C
- 6 = VI - 19 = XIX - 400 = CD
- 7 = VII - 20 = XX - 500 = D
- 8 = VIII - 30 = XXX - 900 = CM
- 9 = IX - 40 = XL - 1000 = M
- 10 = X - 50 = L - 5000 = I**
Karakter dasar angka Romawi adalah sebagai berikut:
- I = 1
- V = 5
- X = 10
- L = 50
- C = 100
- D = 500
- M = 1.000
- V (dengan strip atas) = 5.000
- X (dengan strip atas) = 10.000
- L (dengan strip atas) = 50.000
- C (dengan strip atas) = 100.000
- D (dengan strip atas) = 500.000
- M (dengan strip atas) = 1.000.0000
Penulisan Angka Romawi
Angka Romawi menggunakan empat sistem penulisan, yaitu penjumlahan, pengurangan, pengulangan, dan campuran.
- Sistem Penjumlahan
Jika ada angka Romawi yang terdiri dari dua angka atau lebih, dengan angka di sebelah kirinya lebih dari atau sama dengan angka di sebelah kanannya, maka susunan angka itu menggunakan sistem penjumlahan.
Contoh:
VI = 5 + 1 = 6
LXVII = 50 + 10 + 5 + 1 + 1 = 67
2. Sistem Pengurangan
Jika ada angka Romawi yang terdiri dari dua angka atau lebih, dengan angka di sebelah kirinya kurang dari angka di sebelah kanannya, maka susunan angka itu menggunakan sistem pengurangan.
Contoh:
IV = 5 - 1 = 4
XL = 50 - 10 = 40
3. Sistem Pengulangan
Merupakan sistem penulisan dengan mengulang angka yang sama secara berurutan.
Contoh:
III = 1 + 1 + 1 = 3
CC = 100 + 100 = 200
Berita Terkait
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
Terkini
-
Perang Tarif AS-China, Guru Besar Binus Bekasi: Dunia Pendidikan Harus Lebih Adaptif
-
BRI Kembali Dipercaya Urus Living Cost Haji 2025: Sediakan Riyal Miliaran Rupiah
-
Resmi Jabat Ketua Umum PERBANAS 20242028, Hery Gunardi Siap Perkuat Industri Perbankan Nasional
-
Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi Dianiaya Secara Brutal, Ini Ancaman Hukuman untuk Tersangka
-
Lewat Pendanaan KUR BRI, Suryani Sukses Jadi Pejuang Ekonomi Keluarga yang Naik Kelas