Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Selasa, 28 September 2021 | 08:00 WIB
Ilustrasi chip. [Слава Вольгин/Pixabay]

SuaraBekaci.id - Para insinyur Samsung, Korea Selatan dan ilmuwan Universitas Harvard, Amerika Serikat mengumumkan ambisi mereka, membangun otak manusia ke dalam chip memori.

Dalam artikel yang terbit di jurnal Nature Electronics, ilmuwan dari dua lembaga itu menjelaskan pendekatan baru untuk menciptakan perangkat memori yang lebih mampu meniru keunikan otak manusia.

Chip memori itu kelak akan memiliki lima ciri yang sama dengan otak manusia. Kelimanya adalah irit energi, cepat belajar, mampu beradaptasi dengan lingkungan, otonom dan memiliki kemampuan kognitif.

Samsung sendiri, seperti diakui dalam situs resmi perusahaan pada Minggu (26/9/2021), mengatakan bahwa pendekatannya ini ambisius.

“Visi yang kami hadirkan sangat ambisius. Tetapi berupaya mencapai tujuan heroik, justru akan bisa mendobrak batas-batas kecerdasan mesin, ilmu saraf, dan teknologi semikonduktor," kata Ham Don-hee, dari Samsung Advanced Institute of Technology yang juga dosen di Harvard.

Inti dari visi para ilmuwan ini adalah menyalin atau merekam sel-sel saraf serta cabang-cabang halus otak manusia menggunakan teknologi larik sensor nano-elektroda, lalu menempelkan peta itu ke sebuah jejaring tiga dimensi yang terdiri dari perangkat-perangkat penyimpanan memori solid-state berkepadatan tinggi.

Sederhananya mereka akan menyalin peta neuron otak manusia, lalu berbekal peta itu mereka membangun kembali struktur dan mekanisme kerja otak menggunakan perangkat penyimpanan memori solid-state berkepadatan tinggi seperti hard disk yang biasa digunakan pada komputer.

Meski demikian, kerja ini tak akan mudah. Manusia diketahui memiliki sekitar 100 miliar neuron atau sel saraf. Belum lagi jumlah sinapsis, yang berfungsi sebagai penghubung antarsel saraf, bisa mencapai 10 kuadriliun.

Untuk membangun ulang otak manusia di dalam chip memori, demikian perkiraan Samsung sendiri, diperlukan sekitar 100 triliun memori. Belum diketahui bagaimana cara Samsung untuk mewujudkan ambisinya dan kapan mimpi ini akan tercapai.

(Kathy Puteri Utomo)

Load More