Sedari awal, rumah tersebut dibeli dengan kondisi lantai hanya beralaskan semen saja. Agar nyaman, para mahasiswa pun iuran untuk memasangi keramik dan mengecat tembok.
Tetapi, saat itu rumah tersebut sudah atas nama Iman Sumantri Sekda Karawang pada 2002 dengan status hak guna bangunan. Lalu kemudian pada 2020 sudah resmi sebagai aset milik Pemkab Karawang setelah terdaftar sebagai aset daerah.
"Awal beli lantai belum dikeramik, masih semen. Di 2003 ada perbaikan pemasangan keramik, cat ulang dan lainnya. Sumber danannya patungan dan mengajukan proposal ke senior," ungkap Firhan.
Basecamp tersebut, lanjut Firhan tak hanya dijadikan tempat diskusi dan kajian para mahasiswa, tapi juga menjadi tempat tinggal bagi mahasiswa Karawang yang tak kesulitan membayar sewa kontrakan.
Tak hanya itu, bahkan tempat itu juga menjadi tempat singgah bagi orang Karawang yang mencari pekerjaan di sekitar Tangerang.
Mahasiswa yang tinggal di situ pun dari berbagai kampus. Yakni dari UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Muhamadiyah Jakarta, Universitas Pancasila dan Universitas Pamulang.
Tempat itu, bahkan menjadi tempat penyimpanan barang-barang dari sejumlaj mahasiswa Karawang yang tak mampu membayar sewa kontrakan sejak pandemi Covid-19. Akibatnya, barang-barang menumpuk disetiap sudut.
"Mereka yang tak mampu bayar kos barangnya juga di simpan di sini. Sampai menumpung ke langit-langit bantal dan kasur. Di dapur banyak buku dan lemari yang tidak dipakai, sepatu, gas. Mau dibuang ada yang punya, di simpen juga ya menumpuk tapi ya sudah dibiarkan saja sampai digigit tikus," paparnya.
Kejadian yang paling diingat, kata Firhan, yakni pada 2018 lalu. Saat itu, kamar mandi yang ada di belakang ambruk lantaran plafon atapnya sudah lapuk. Temboknya pun ikut terbongkar.
Baca Juga: Tidak Dihukum, Guru Ini Malah Dandani Rambut Muridnya yang Gondrong
"Dinding dan atap hancur, ambruk. Ketika kita mandi nggak ada temboknya. Akhirnya patungan untuk diperbaiki," kenangnya.
Mahasiswa tingkat akhir di UIN Syarif Hidayatullah itu menuturkan, sebetulnya pihak dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkab Karawang sudah tiga kali mendatangi basecamp tersebut. Yakni pada 2018, 2020 dan 2021. Mereka datang, untuk mencatatkan aset dan mengurusi soal kepemilikan aset tersebut.
Tetapi, meski sudah mengetahui kondisi rumah singgah aset Pemkab Karawang di Tangsel itu, hingga saat ini tak ada upaya perbaikan apapun.
Padahal, pihak KMIK pun sudah menjalin komunikasikan kondisi aset yang memprihatinkan dan hampir roboh itu ke pihak Pemkan Karawang, tapi perbaikan tak kunjung terealisasi.
Sebagai organisasi primordial atau kedaerahan, Firhan sering membandingkan kondisi basecampnya itu dengan organisasi kedaerahan lainnya yang lebih beruntung.
"Organisasi lain bantuan renovasi dan perbaikan ada, misalnya dari Indramayu, ada perhatian dari pemerintahnya. Kadang kita sedih, ketika membandingkan dengan basecamp Karawang ini yang belum dapat bantuan dari pemkab," ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
7 Rekomendasi Tempat Wisata Viral di Bogor: Negeri Dongeng Mini hingga Sensasi Tenda Mongolia
-
5 Adegan Ciuman Drakor Paling Viral di 2025
-
Fenomena Kasus Bullying Viral: Mengapa Kita Baru Bergerak saat Sudah Telat?
-
Okto Maniani Kecam Aksi Rasis terhadap Yakob Sayuri, Desak PSSI Bertindak Tegas
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!