Pebriansyah Ariefana
Rabu, 18 Agustus 2021 | 13:21 WIB
Sebuah rilis foto dari Kementerian Pertahanan Inggris, pasukan AD Inggris hendak turun dari pesawat RAV Voyager, sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Kabul pada Minggu (15/8/2021). Mereka tergabung dalam Operasi PITTING untuk mengevakuasi warganya dari Afghanistan. (Foto: via AFP)

Namun Presiden Joe Biden telah menarik sebagian besar pasukan AS sebelum tanggal itu.

Ia menyebut konflik 20 tahun sebagai "perang tak berkesudahan" dan bertekas mengakhiri investasi AS yang harus dibayar nyawa dan harta.

Lebih dari 150.000 orang tewas selama perang. AS kehilangan lebih dari 2.000 tentara serta menghabiskan triliunan dolar. Puluhan ribu warga sipil dan tentara Afghanistan kehilangan nyawa mereka.

Sebanyak 41 prajurit Australia tewas, dan para mantan prajurit kini dikhawatirkan akan mengalami masalah kejiwaan karena melihat hasil perjuangan mereka yang kini berbalik.

Baru bulan lalu Presiden Biden meminta para pemimpin Afghanistan untuk "bersatu dan bergerak menuju masa depan".

Ia berharap pemerintah Afghanistan dan militer negara itu dapat membela diri, dan pembicaraan damai yang diprakarsai dengan Taliban akan menemukan resolusi jangka panjang.

Namun harapan itu hancur. Presiden Ashraf Ghani justru melarikan diri dan gerilyawan Taliban sekarang telah menduduki Istana Kepresidenan.

Taliban telah mengklaim menguasai sebagian besar wilayah dan pemerintah Afghanistan telah bubar. Tidak jelas persis apa yang akan terjadi selanjutnya.

Video: People descend on Kabul's Hamid Karzai International Airport after the Taliban take the Afghan capital.

Baca Juga: Begini Kondisi 15 WNI di Afganistan yang Kini Dikuasai Milisi Taliban

Pejabat Menteri Dalam Negeri pemerintah Afghanistan sebelumnya mengatakan akan dibentuk pemerintahan transisi.

Taliban menegaskan hal itu tidak akan terjadi. Mereka, katanya, akan mengadakan pembicaraan untuk menciptakan "pemerintahan Islam yang terbuka dan inklusif".

Di bandara internasional Kabul, ribuan warga berbondong-bondong da mati-matian berusaha melarikan diri dari Afghanistan. Mereka umumnya merupakan aparat pemerintah.

Australia bersama lebih dari 60 negara telah menyerukan agar para pejabat asing dan warga Afghanistan diberikan jalan yang aman ke luar negeri jika mereka ingin pergi.

Bagi mereka yang tertinggal di Afghanistan, masa depan yang tidak pasti telah menanti.

Load More