SuaraBekaci.id - Tidak banyak yang tahu Rumah Tuan Tanah Pebayuran menyimpan kisah detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Di rumah ini, Soekarno pernah mampir ke rumah itu sebelum bacakan naskah proklamasi kemerdekaan. Ini adalah bagian dari kisah pahlawan lokal atau pahlawan daerah.
Rumah Tuan Tanah Pebayuran ada di dekat Kantor Kecamatan Pebayuran. Ada satu hal yang unik dari daerah ini yakni terdapat dua bangunan tua peninggalan sejarah yang mirip kebanyakan bangunan pada era zaman sebelum kemerdekaan.
Pertama adalah bangunan dengan nama Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat H.M Yasin-Susgarwanto Pebayuran.
Dan yang kedua adalah bangunan tanpa plang nama, namun masyarakat sekitar sering menyebutnya sebagai bangunan bekas Rumah Dinas Camat Pebayuran.
Baca Juga: Pemkot Bekasi Klaim Tak Ada RT Zona Merah dan Orange di Wilayahnya
Jika melihat lebih dekat dari satu bangunan lama itu yakni Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat H.M Yasin-Susgarwanto Pebayuran, lokasinya persis berada di samping Gedung Mapolsek Pebayuran.
Ciri khas bangunan itu berbentuk memanjang kesamping, jendela tinggi, dinding yang kokoh serta bergaya arsitektur bangunan Belanda.
Tampak terlihat dari dalam bangunan tersebut, ada aktivitas yang memang biasa digunakan sehari-hari oleh anggota kepolisian Polsek Pebayuran sebagai ruang tambahan perkantoran dan musholla.
Selanjutnya beranjak melihat lebih dekat bangunan lama yang kedua yakni sebuah rumah tinggal yang sudah lama tidak ditempati yang sering sering disebut Rumah Dinas Camat Pebayuran.
Kali ini agak sedikit berbeda dengan bangunan lama yang pertama, namun ada ciri khasnya kesamaan dari gaya asitektur bangunannya, dinding dan jendela yang tinggi tetapi tidak seluas dan sebesar dari bangunan lama yang pertama.
Baca Juga: Warga Kabupaten Bekasi Gelar Lomba 17 Agustus Akan Dibubarkan Polisi
Mantan Kepala Desa Kertasari Pebayuran periode 1990-2002, Suratin menjelaskan sedikit tentang asal usul sejarah bangunan lama tersebut.
"Sejak saya kecil sekitar tahun 1070-an, bangunan lama itu sudah berdiri. Yang satu Rumah Dinas Camat Pebayuran dahulunya kerap kami kunjungi bersama teman untuk sekedar menonton televisi bersama. Memang untuk secara detail tentang sejarah awal berdirinya bangunan itu saya tidak begitu mengetahui," terangnya dikutip dari bekasikab.go.id.
Suratin mengatakan, menurut cerita para orang tua, kedua bangunan itu merupakan peninggalan tuan tanah keturunan Tionghoa yang ditinggal pindah oleh pemiliknya.
"Karena dahulu ada semacam peraturan agar semua tuan tanah yang masih tinggal di wilayah kecamatan, harus pindah ke kota kabupaten," tuturnya.
Pada sekitar tahun 1940, wilayah Pebayuran masih banyak dikuasai oleh para tuan tanah yang memang mengusai kebanyakan lahan di daerah tersebut, yang sebagian pegawainya juga warga pribumi.
"Nah kedua bangunan lama ini milik mereka tuan tanah yang digunakan sebagai tempat tinggal dan menampung para pegawainya yang bekerja sebagai penagih upeti dari warga setempat," imbuhnya.
Bangunan lama yang persis berada di samping Mapolsek tersebut hingga kini masih sering digunakan untuk keperluan acara tertentu oleh warga setempat.
Seperti untuk acara hajatan pernikahan, rapat warga serta pernah juga digunakan sebagai Kantor Urusan Agama (KUA) Pebayuran.
"Saya berharap agar kedepannya dua bangunan yang memiliki nilai sejarah ini lebih diperhatikan. Minimal ada perawatan dan revitalisasi bangunan, yang selanjutnya barangkali dapat dimanfaatkan menjadi pusat edukasi sejarah atau kebudayaan bagi generasi kita nanti," harapnya.
Camat Pebayuran Hanief Zulkifli mengatakan, peninggalan sejarah bangunan bekas tuan tanah Pebayuran diharapkan dapat terus dirawat bahkan bisa ditetapkan sebagai cagar budaya.
"Kami berharap kedepannya agar bangunan lama tersebut tetap terjaga, terawat. Apa lagi nantinya bisa dikuiuhkan sebagai Cagar Budaya yang nantinya akan menjadi identitas sejarah Kabupaten Bekasi untuk pendidikan generasi mendatang," kata Hanief, saat ditemui di kantornya, Kamis (12/8/21).
Informasi lain menyebutkan, seperti dikutip dari laman Disparbud Jawa Barat, pada masa perjuangan kemerdekaan, rumah tuan tanah Pebayuran yang diperkirakan dibangun sekitar tahun 1930
Rumah itu pernah digunakan sebagai basis perjuangan rakyat Indonesia terutama dari daerah Bekasi dan Karawang.
Pada saat Ir. Soekarno diculik oleh para pejuang ke Rengasdengklok untuk persiapan proklamasi kemerdekaan, saat Soekarno akan kembali ke Jakarta sempat dibawa dan mampir dulu di rumah tersebut.
Di tempat ini, Soekarno berkesempatan memberikan arahan dan wejangan kepada para pejuang.
Berita Terkait
-
Cahya Supriadi Semakin Termotivasi usai Emil Audero Resmi Jadi WNI
-
Cek Fakta: Video Banjir di Bekasi Setinggi 4 M Tenggelamkan Perumahan Elit
-
Cek Fakta: Banjir di Bekasi Rendam Rumah Elit Setinggi 4 Meter
-
Banjir Bekasi Mengkhawatirkan, Prabowo Langsung Bertindak! Apa yang Dilakukannya?
-
114 Sekolah di Bekasi Rusak Diterjang Banjir, Pimpinan X DPR: Komplit Sudah Penderitaan Siswa
Tag
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
BRI Sukses Raih 5 Penghargaan di Retail Banker International Asia Trailblazer Awards
-
Kapan Lagi Buka Bareng BRI Festival 2025 Hadirkan Beragam Kuliner dan Hiburan Menarik
-
Keberhasilan Cokelat Ndalem, Jadi Bukti BRI Sukses Naik Kelaskan UMKM
-
Cerita Siswa SMAN 21 Bekasi Gagal Ujian Gegara Gedung Sekolah Diterjang Banjir
-
Bekasi Banjir Pilih Ngungsi ke Hotel, Istri Walkot Bekasi: Cuma Sebentar