SuaraBekaci.id - Bahaya makan di warteg 20 menit ternyata sangat serius. Bahkan mengancam nyawa. Aturan makan di warteg 20 menit ini salah satu aturan PPKM terbaru.
Hal ini tentu membuat pembeli makan dengan cepat karena waktunya singkat.
Padahal, ada beberapa bahaya makan terlalu cepat yang akan mengintai.
Berbagai penyakit dapat dipicu karena cara makan yang tidak tepat, salah satunya yakni makan terlalu cepat.
Baca Juga: KERAS! Gubernur Ganjar Protes Makan di Warteg 20 Menit: Tidak Usah Ada Durasi!
Diabetes dan obesitas menjadi salah satu bahaya makan terlalu cepat.
Tak hanya itu, bahaya makan terlalu cepat juga bisa mengancam kesehatan seseorang.
Sebab, cara makan cepat dapat menimbulkan gangguan dan penyakit.
Melansir dari laman cleaneatingmag.com, berikut 5 bahaya makan terlalu cepat yang dapat mengancam kesehatan.
1. Obesitas
Baca Juga: Harapan Pemilik Warteg ke Presiden Jokowi: Jangan Bikin Kebijakan yang Ruwet
Makan terlalu cepat dapat menyebabkan peningkatan risiko kelebihan berat badan (obesitas).
Bahkan dalam sebuah penelitian, orang yang makan terlalu cepat akan merasakan lebih cepat lapar dibandingkan dengan mereka yang santai saat makan.
Hal ini lantaran terjadi peningkatan metabolisme setelah makan.
Selain itu, kebiasaan makan cepat dapat mengganggu hormon usus yang mengatur nafsu makan dan memberi sinyal kenyang.
2. Diabetes
Bahaya makan terlalu cepat selanjutnya, yaitu meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Berdasarkan sebuah penelitian, pria dan wanita paruh baya tanpa diabetes mengatakan makan cepat dapat meningkatkan risiko resistensi insulin.
Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif, sehingga bisa berdampak diabetes.
Risiko lain yang ditimbulkan dari makan terlalu cepat, yakni meningkatkan kemungkinan terjadi sindrom metabolik.
Sindrom metabolik ialah sekelompok faktor yang meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
Menurut hasil studi, ada hampir 9000 orang berusia lebih dari 40 tahun yang tidak memiliki sindrom metabolik, tapi bila makan terlalu cepat dalam waktu tiga tahun akan memungkinkan mengembangnya sindrom metabolik.
Bahkan, orang yang makan lebih cepat cenderung memiliki lingkar pinggang yang besar dan kadar kolesterol baik (HDL) yang rendah.
Dua hal ini adalah penyebab sindrom metabolik terbentuk hingga penyakit jantung mengancam kesehatan.
4. Gastritis
Bahaya makan terlalu cepat yang mengancam kesehatan selanjutnya yaitu gastritis erosif alias peradangan yang menggerogoti lapisan perut.
Berdasarkan penelitian di Korea, lebih dari 10 ribu pasien melakukan endoskopi dan menemukan tanda-tanda gastritis erosif pada pasien yang makan terlalu cepat.
Hal ini lantaran orang yang makan dengan cepat cenderung makan banyak dan menyebabkan makanan di perut bertahan lebih lama.
Sehingga lapisan lambung terkena banyak asam lambung.
5. Tersedak
Makan terlalu cepat dan tidak hati-hati juga dapat mengakibatkan tersedak.
Jangan makan terlalu cepat, lakukan kebiasan-kebiasan berikut:
- Makan dengan durasi minimal 20 menit
- Gunakan semua indera untuk menikmati makanan, mulai dari memperhatikan aroma, rasa, tekstur, kerenyahan, dsb.
- Kunyah makanan lebih banyak daripada biasanya. Ambil potongan kecil dan kunyah dengan seksama. Cara ini membuat makanan lebih mudah dicerna.
- Letakkan alat makan saat mengunyah makanan. Cara ini efektif untuk berhenti memasukan makanan ke dalam mulut terus menerus.
- Makan dengan perlahan dan nikmati sambil mengobrol santai.
- Dengan demikian, makan di tempat 20 menit sesuai aturan PPKM masih dapat dilakukan.
- Memang aturan makan di tempat 20 menit perlu ditaati karena untuk meminimalisir potensi penyebaran covid-19 di tempat umum. Akan tetapi, jangan lantas makan dengan buru-buru.
- Bagi Anda yang juga sering makan terlalu cepat sebaiknya mulai mengubah kebiasaan tersebut. Jangan sampai bahaya makan terlalu cepat yang telah disebutkan di atas, Anda alami.
(Lolita Valda Claudia)
Berita Terkait
-
Warteg Lewat, Ini 7 Kuliner Khas Tegal yang Cuma Ada saat Lebaran
-
CEK FAKTA: Raffi Ahmad Sebut Air Garam Bisa Atasi Diabetes
-
Hipertensi sampai Kolesterol, Waspadai 6 Penyakit yang Rentan Terjadi saat Lebaran
-
Strategi Cerdas Pasien Diabetes Menikmati Lebaran Tanpa Khawatir
-
Wajib Tahu, Ini Tips Aman Puasa Bagi Penderita Diabetes
Tag
Terpopuler
- Kode Redeem FF 2 April 2025: SG2 Gurun Pasir Menantimu, Jangan Sampai Kehabisan
- Ruben Onsu Pamer Lebaran Bareng Keluarga Baru usai Mualaf, Siapa Mereka?
- Aib Sepak Bola China: Pemerintah Intervensi hingga Korupsi, Timnas Indonesia Bisa Menang
- Suzuki Smash 2025, Legenda Bangkit, Desain Makin Apik
- Rizky Ridho Pilih 4 Klub Liga Eropa, Mana yang Cocok?
Pilihan
-
Laptop, Dompet, Jaket... Semua 'Pulang'! Kisah Manis Stasiun Gambir Saat Arus Balik Lebaran
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game, Terbaik April 2025
-
Seharga Yamaha XMAX, Punya Desain Jet: Intip Kecanggihan Motor Listrik Masa Depan Ini
-
Demi Jay Idzes Merapat ke Bologna, Legenda Italia Turun Gunung
Terkini
-
Viral Dua Preman Ngamuk di Pasar Baru Bekasi, Pelaku Positif Sabu-sabu
-
Berdiri 2019, Kini Minyak Telon Lokal Habbie Capai Omzet Belasan Juta Rupiah
-
BRI Raih Penghargaan Internasional, Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Social Loan
-
Libur Lebaran 2025, Super Apps BRImo dari BRI Siap Layani Transaksi Tanpa Hambatan
-
BRI Pastikan Mudik Lebaran Lancar dengan Layanan AgenBRILink di Desa dan Pelosok