Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 23 Juli 2021 | 13:28 WIB
INFOGRAFIS: Simak Perbedaan Vaksin Sinovac, Sinopharm, Moderna dan AstraZeneca!
Penampakan sebanyak 998.400 dosis vaksin AstraZeneca saat tiba di Indonesia. (istimewa)

Jenis vaksin yang selanjutnya adalah AstraZeneca, vaksin asal Inggris ini memiliki efektivitas yang lebih besar dibandingkan dengan vaksin Sinovac. Pada dasarnya setiap vaksin bekerja dengan cara yang sama, yakni dengan cara memicu sistem imunitas yang ada di dalam tubuh untuk bertahan dari virus yang menyerang.

AstraZeneca memiliki efektivitas sebesar 75%, vaksin ini disuntikkan dengan 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 4–12 minggu).

Efek samping yang muncul pasca vaksinasi AstraZeneca antara lain nyeri otot, gatal, demam, letih, menggigil, migrain bahkan lebih parahnya muncul ruam, pembesaran kelenjar getah bening dan muncul ruam.

3. Vaksin Sinopharm

Baca Juga: Situasi Darurat Covid-19, DPRD DKI Bakal Kebut Revisi Perda Soal Pidana Pelanggar Prokes

Seorang staf medis mengambil sampel vaksin COVID-19 nonaktif di sebuah pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. China telah menyetujui dua kandidat vaksin COVID-19 nonaktif untuk uji klinis. Dua kandidat vaksin tersebut dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan di bawah China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Research and Development Co.Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing. ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras.

Kemudian vaksin yang terakhir adalah Sinopharm, vaksin asal China ini menjadi vaksin yang memiliki efektivitas paling tinggi yakni sebesar 79%, jenis vaksin ini sudah melalui uji klinis fase 3 dan sudah mendapatkan izin untuk penggunaan darurat dari otoritas kesehatan China. Sejauh ini belum ada laporan yang menyebutkan timbulnya efek samping pasca pemberian vaksin Sinopharm.

Dosis yang diberikan vaksin Sinopharm adalah 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 21 hari.

Berdasarkan dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa setiap vaksin memiliki karakteristik dan efektivitas yang berbeda, karena pada dasarnya setiap orang memiliki sistem imunitas yang berbeda oleh karena itu efek samping yang muncul pada tiap-tiap individu juga berbeda.

Terlebih melakukan vaksinasi artinya menyuntikkan virus yang sudah dilemahkan ke dalam dalam tubuh untuk melawan virus tersebut.

Demikian adalah ulasan tentang karakteristik vaksin Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm, semoga dapat memberikan wawasan baru bagi anda. [Dhea Alif Fatikha]

Baca Juga: Efikasi Vaksin Pfizer Mencapai 100%, Apa Artinya? Apakah Kebal Covid-19?

Load More