SuaraBekaci.id - Aksi Kiai Samian hirup nafas pasien COVID-19 jadi obrolan di luar negeri. Yang sudah ketahuan jadi bahasan TV di Taiwan.
Hal tersebut terlihat melalui rekaman salah satu warganet yang tengah menyaksikan siaran Televisi melalui saluran Taiwan itu.
Dilansir Suara.com, aksi Kiai Samian hirup nafas pasien COVID-19 bermula ketika ada dua pria tersebut dengan santai mendekati sampai menghirup nafas pasien yang sudah menggunakan selang oksigen tanpa mengenakan alat pelindung diri (APD).
Videonya yang menghirup nafas pasien virus corona bersama temannya menjadi viral.
"KH Sami’an. Detik detik virus covid nampak jelas, 17-4-2021 pukul 22.00 WIB…," tulis keterangan dalam video.
Dalam video, terlihat salah satu pria meminta pasien Covid-19 untuk menarik nafas dan mengembuskannya.
Ia kemudian meminta rekannya untuk maju dan menghirup nafas yang dihembuskan pasien tersebut.
Setelah rekannya, kini giliran pakar terapi yang melakukan hal serupa. Ia turut menghirup nafas yang dihembuskan pasien Covid-19 itu dalam-dalam.
Kini, pakar terapi yang bernama Masudin itu dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 13 Juli 2021 dini hari.
Baca Juga: Ngaku Buta Ditusuk Petugas Pakai Pulpen di Pos Penyekatan, Awalauddin: Saya Panik
Hal ini diungkapkan oleh rekannya yang merupakan seorang jurnalis, Rony.
Ia terakhir bertemu dengan pria yang akrab disapa Mr Masudin satu minggu lalu. Kala itu, sang terapis sakit dan terbaring tak berdaya di rumahnya.
"Waktu itu beliau sakit, saya mau bertamu akhirnya pulang, biar istirahat dulu. Itu terakhir kali saya bertemu, setelah itu saya terima kabar duka Mr Masudin meninggal, antara kaget dan tidak percaya,” ungkap Rony seperti dilansir dari Terkini.Id -- jaringan Suara.com, Selasa (13/7/2021).
Sementara itu, seorang influencer dan dokter yang bertugas di Makassar, Bambang Budiono menuliskan kritikannya terhadap aksi menghirup nafas pasien Covid-19. Ia menyebut aksi itu merupakan tindakan COVIDIOT.
"Takabur dan kesombongan akan membawa petaka, tanpa pandang bulu dari rakyat jelata hingga orang ternama. Para COVIDIOT adalah sahabat terbaik virus corona, karena ia akan menjadi tempat berkembang biak dan penebar virus kemana-mana, sebelum ia tertimbun tanah di liang kubur," kata Bambang.
Menurutnya, sosok COVIDIOT juga menjadi penyebab tingginya kasus virus corona di Indonesia seperti sekarang ini. Bahkan., bukan tidak mungkin kondisi di Indonesia akan menjadi yang terburuk di dunia.
Berita Terkait
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
3 Prompt Gemini AI untuk Buat Kartu Prakiraan Cuaca di Kotamu, Hasil 3D!
-
Cara Buat Spotify Wrapped 2025 di HP Android, Lengkap Bagikan via Instagram
-
Heboh! Parkir di Polda Metro Jaya Berbayar, Ini Jawaban Resmi Polisi Soal Dasar Hukumnya
-
Viral Beras Untuk Korban Banjir di Sumatra Rusak Akibat Dilempar dari Helikopter, Ini Kata Mensos
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar