Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 07 Juli 2021 | 08:51 WIB
ILUSTRASI pemakaman jenazah COVID-19. [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraBekaci.id - Satu keluarga positif COVID-19 meninggal dunia. Ibu dan dua anaknya meninggal dunia berawal dari wisata Bromo.

Satu keluarga meninggal dunia itu ada di Dukuh Pandangrangkang RT003 RW001 Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.

Kisah memilukan satu anggota keluarga di Kedungjambal yang terpapar corona ini berawal saat kedua putra touring bersama teman-teman ke kawasan wisata Bromo.

Hal itu dikatakan Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Tawangsari Joko Windarto. Sang ibu bernama Neni, 57, mengalami demam, batuk, dan pilek setelah dari Bromo.

Baca Juga: Kasus Harian Tembus 31 Ribu, Satgas Covid-19: Kenaikan Infeksi Masih Akan Terjadi

Kemudian dilakukan swab antigen terhadap yang bersangkutan dan terkonfirmasi hasil positif. Satgas Covid-19 selanjutnya melakukan tracing terhadap kontak erat di lini pertama, yakni keluarga satu tempat tinggal.

Dari hasil tracing diketahui tiga anggota keluarga terdiri atas bapak, dan dua anak terkonfirmasi positif Covid-19. Keluarga tersebut lantas melakukan isolasi mandiri.

ILUSTRASI pemakaman jenazah COVID-19 [Foto: Timesindonesia]

“Saat isolasi mandiri ini berjalan Ibu Neni tanggal 1 Juli meninggal dunia di rumah. Ibu Neni ini memiliki penyakit komorbid paru-paru,” kata Joko kepada Solopos.com, Selasa (6/7/2021).

Seusai ibu meninggal dunia, Joko mengatakan tiga anggota keluarga lainnya tetap memilih isolasi mandiri di rumah. Meskipun Satgas Covid-19 telah meminta anggota keluarga tersebut dirawat di rumah sakit lantaran semuanya memiliki penyakit penyerta.

Hingga pada 4 Juli, anak bungsu bernama Furqon, 20, meninggal dunia di pagi hari saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Furqon meninggal dunia lantaran memiliki penyakit bawaan jantung.

Baca Juga: Hoboh Netizen Sebut Covid-19 Konspirasi Hancurkan Islam, Auto Didoakan Positif Covid-19

“Ada kasus dua meninggal di rumah ini, satgas covid akhirnya memaksa dua anggota keluarga lagi yakni kakak Furqon bernama Lufti, 23 dan ayahnya untuk dibawa ke rumah sakit rujukan,” katanya.

Namun nahas, sang kakak meninggal dunia saat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit rujukan Covid-19. Sang kakak meninggal di hari yang sama dengan adiknya.

Sementara untuk kepala keluarga tersebut hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

ILUSTRASI pemakaman jenazah COVID-19 (Kontributor SuaraJogja.id/Julianto)

“Kondisinya baik,” tuturnya.

Joko meminta warga selalu tertib dan patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes) seperti menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, kurangi mobilitas dan rajin mencuci tangan. Harapannya agar ke depan tidak ada lagi korban Covid-19.

“Tolonglah bantu pemerintah dengan tertib dan menaati aturan yang ada. Ini semua demi tujuan yang baik agar kita bisa segera terbebas dari covid,” katanya.

Load More