SuaraBekaci.id - Rocky Gerung serukan ganti presiden atau ganti Jokowi agar COVID-19 Indonesia hilang. Rocky Gerung berkaca dari Amerika Serikat setelah Donald Trump turun, maka COVID-19 di sana melandai.
Awalnya Rocky Gerung geram dengan komentar Menko Marives Luhut Binsar Panjaitan yang meminta publik untuk setop berkomentar soal COVID-19.
Sikap itu aneh. Padahal pada kondisi seperti ini sebetulnya publik memerlukan sikap saling mengawasi terhadap pemerintah, begitu juga sebaliknya.
Rocky lantas menyinggung sikap para menteri Jokowi yang hingga kini seolah diam seribu bahasa karena tak mampu menjelaskan kondisi sekarang ini.
Justru yang terlihat aktif hanyalah Luhut dan Presiden Jokowi. Sementara kabinet, dinilai tak paham apa-apa.
“Semua kebijakan memang tak perlu dikomentari, wong gagal terus,” kata Rocky di saluran Youtube-nya, dikutip Selasa (6/7/2021).
Rocky Gerung lantas menyinggung keberhasilan Amerika menangani covid usai mengganti presidennya.
“Tadi malam kita lihat New York sudah banyak yang lepas masker. Kemungkinan cara terbaik Amerika sebenarnya bisa kita ikuti, kita bisa ikutin dengan mengganti Presiden. Amerika ganti presiden covid jadi lebih mudah ditangani,” kata Rocky lagi.
Menurut dia, Indonesia seharusnya bisa belajar dari Amerika. Di mana bagaimana aturan disiplin itu ditegakkan, tanpa perlu membentak rakyatnya.
Baca Juga: Pemeriksaan Keuangan Dana Covid-19 di Berbagai Daerah
Selain itu, diperlukan juga kemampuan Presiden menangani permasalahan ini termasuk mengerti betul bagaimana merawat rakyat.
Walaupun masih ada sekian persen rakyat Amerika yang kata Rocky Gerung, masih bisa kena efek fatalistik akibat varian Delta.
“Presidennya cuma bilang hati-hati ya, bukan membentak. Sementara Indonesia malah kita dilarang berkomentar. Covid justru dimanfaatkan pemerintah untuk membungkam. Padahal rakyat juga butuh ingin bangun solidaritas,” katanya.
15 Persen Virus COVID-19 Indonesia adalah Varian Delta
Dari 2 juta kasus COVID-19 Indonesia merupakan varian delta yang mematikan. Varian delta adalah varian virus corona penyabab sakit Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India.
Varian delta bisa menular 10 kali lebih cepat dibanding varian yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.
Berita Terkait
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Belajar dari Kasus Jokowi, Kenali Ciri-ciri Ijazah Asli Biar Nggak Dituduh Palsu
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman