Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 25 Juni 2021 | 16:17 WIB
Hakim Khadwanto, hakim Habib Rizieq disumpahi masuk neraka jahanam.

SuaraBekaci.id - Rocky Gerung bongkar agama Khadwanto, hakim vonis Habib Rizieq 4 tahun pejara. Bahkan Rocky Gerung menyebut sang hakim pucat saat Habib Rizieq meneriakkan sampai bertemu di pengadilan akhirat.

Momen tersebut lantas ramai diperbincangkan oleh banyak netizen di media sosial.

Kata Rocky Gerung, ia heran dengan psikis dan mental hakim Habib Rizieq yang seolah kelihatan terganggu di saat persidangan digelar.

“Salah satunya menyuruh HRS untuk ajukan grasi ke Presiden Jokowi. Kenapa belum inkrah nyuruh grasi,” buka Rocky Gerung di kanal YouTube pribadinya, seperti dilansir terkini.id (jaringan Suara.com) dari hops.id, Jumat sore.

Baca Juga: Terbongkar! Kericuhan Simpatisan Habib Rizieq Berawal dari Pengajian, Disuruh Ustadz

“Kalau dalam teori drama, ini terlihat jelas ada psikologi di bawah sadar hakim yang tiba-tiba terucap. Seolah-olah hakim sudah ingin menyudahi proses persidangan.”

Sebanyak 12 jaksa diburu pendukung Habib Rizieq Shihab.

Hal yang menjadi perhatian selanjutnya adalah momen pucat pasi hakim ketika Rizieq meneriakkan sampai bertemu di pengadilan akhirat.

Rocky Gerung menduga bahwa sang hakim sadar jikalau orang yang divonisnya tak main-main lantaran bergelar habib dan mengerti akibat-akibat perbuatan dunia.

Dari sana, Rocky Gerung membaca bagaimana rapuhnya psikologi hakim hingga ia memaklumi pucatnya hakim karena menurutnya, sebagai seorang Muslim, tentu bergetar mendengar demikian. Terlebih kalimat itu diucapkan dari mulut seorang habib.

“Wajah hakim pucat pasi seperti calon jenazah. Wajar, dia Muslim dan mungkin paham apa yang diucapkan habib dengan konsekuensi akhirat. Yang awalnya hakim gagah, begitu dengar soal akhirat berubah.”

Baca Juga: PA 212 Sebut Republik Gila, Ferdinand: Menurut Saya Ini Bentuk Pelecehan Kepada Bangsa

Rocky Gerung juga mengungkap kejanggalan lain dari psikis hakim yang memvonis Rizieq ketika ia juga menawarkan pengampunan hukuman dari Presiden alias grasi kepada dua orang lain selain sang eks pentolan FPI.

Padahal, vonis hukumannya hanya satu tahun penjara, sementara grasi hanya berlaku pada seseorang yang divonis hukuman di atas dua tahun.

“Ini ngaco, seolah dia pengen buru-buru lepas dari persidangan ini. Ini kekacauan, kegelisahan dari hakim. Suupaya tugas dia buru-buru selesai. Sampai istilah grasi pun enggak lagi dia ngerti,” jelasnya.

Load More