SuaraBekaci.id - Pemkab Alor akan melaporkan penyebar video Bupati Alor Amon Djobo memarahi pegawai Kemeterian Sosial (Kemensos) beberapa waktu lalu. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Alor, Soni O Aleleang.
Soni mengatakan, pihaknya akan melaporkan penyebar video tersebut ke Polres Alor dalam waktu dekat.
"Kami menunggu karena ada saudara satu masih di Kupang belum sampai, kami juga masih ambil data-data informasi terkait dengan penyelenggaraan musyawarah cabang PDIP di Alor, apakah itu diagendakan dalam musyawarah atau tidak. Dalam hal memperdengarkan dan memutar video itu kepada peserta, lalu mengatakan telah melaporkan kepada menteri. Itu apakah dalam agenda musyawarah atau itu hanya karena inisiatif satu dua orang," katanya dilansir dari Digtara.com -- jaringan Suara.com, Rabu (2/6/2021).
Menurut Soni, pihaknya dapat mengetahui siapa penyebar video tersebut dari agenda Muscab PDIP di Alor .
Baca Juga: Anak Buahnya Diamuk Bupati Alor, Mensos Risma: Tugas Kami Memastikan Bantuan Sampai
Sejauh ini, pihaknya telah mengantongi orang yang mengambil video lalu menyerahkan kepada Ketua DPRD Alor.
Dia menerangkan, sejauh ini Amon Djobo telah meminta maaf lalu berpelukan dua staff Kemensos. Sehingga pembagian bantuan yang dibawa untuk ahli waris korban meninggal dunia pasca-seroja berjalan aman dan lancar.
"Setelah itu tidak ada masalah lagi, bahkan kunjungan Ibu Menteri Sosial pun berjalan lancar," tandasnya.
Sebelumnya, beredar video Bupati Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Amon Djobo memarahi dua staf yang diketahui berasal dari Kementerian Sosial beredar luas dan viral di media sosial. Video tersebut berdurasi 3.09 menit dan diduga direkam seseorang di pendopo rumah jabatan bupati Alor.
Dalam video itu tampak dua pegawai kementerian sosial yang duduk di hadapan Bupati Amon Djobo hanya terdiam ketika dimarahi bahkan disuruh pulang kembali ke Jakarta.
Baca Juga: Respons Risma Soal Video Bupati Alor Mau Lempar Kursi Anak Buahnya
Pada pembicaraan dalam video itu, Amon Djobo menyinggung soal bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), yang dalam penyalurannya dilakukan oleh DPRD bukan pemerintah daerah. Bahkan sejumlah pegawai itu disuruh Amon Djobo untuk menanyakan kepada gubernur dan presiden siapa dirinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
- Nikita Mirzani Akui Terima Uang Tutup Mulut dari Reza Gladys: Dikasih Duit Ya Diambil
- Kemendagri Beberkan Sanksi untuk Kepala Daerah yang Absen Retreat di Akmil Magelang
- Rumah Mau Dirobohkan Nikita Mirzani, Umar Badjideh: Duit Endorse Berapa, Biaya Renovasi Berapa...
- Jairo Riedewald: Saya Adalah Kelinci Percobaan
Pilihan
-
Shin Tae-yong Gantikan Indra Sjafri? Erick Thohir Kasih Kode Ini
-
Keputusan PSSI Pecat Indra Sjafri Disambut Nyinyir Netizen: Taunya Ditunjuk Jadi Wakil Dirtek
-
Investasi Rp42 Triliun Era Jokowi Terancam Gulung Tikar, Bagaimana Nasib Pekerja?
-
Patrick Kluivert Belum Pilih Asisten Lokal, Erick Thohir Ogah Ikut Campur
-
PSSI Berani Pecat Indra Sjafri? Erick Thohir: Saya Belum Bisa...
Terkini
-
Sebelum Ditahan KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sempat Datangi Rumah di Bekasi
-
Patuhi Titah Megawati, Walkot Bekasi Tri Adhianto Pilih Lakukan Kegiatan Ini
-
Mengembangkan Ekosistem Kerajinan Bambu: Perjalanan Bambu Tresno Bersama BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Didemo Murid Sendiri, Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Akui Gedung Bocor dan Rusak
-
Muda dan Berani! 850 Siswa MAN 2 Kota Bekasi Demo Transparansi Dana Sekolah