SuaraBekaci.id - Pengurus Cabang Istimwa NU (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal atau Gus Sahal memberikan tanggapan mengenai pernyataan Ustadz Abdul Somad atau UAS yang menyebut masuk haram bagi umat muslim untuk rumah ibadah lain. Pernyataan UAS itu menjadi perbincangan usai Gus Miftah masuk Gereja Bethel Indonesia Amanat Agung, Penjaringan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Gus Sahal menilai bahwa pernyataan UAS tentang masuk gereja tersebut merupakan salah satu bentuk kemunduran. Karena, sebelumnya Pendawah Abdullah Gymnastiar atau AA Gym pernah melakukan hal serupa.
"Buat saya ini kemunduran sebenarnya, karena tahun 2002 sebenarnya AA Gym itu juga pernah melakukan ceramah di dalam gereja di Sulawesi Tenggara di Sulteng, gereja terbesar saat itu. Dan nggak ada keramaian apa-apa," katanya dalam sebuah video berjudul "USTAD SOMAD, SALAT DI GEREJA AJA GAK HARAM I Kata UAS (Ustad Akhmad Sahal)" di kanal YouTube CokroTV.
Dia mengatakan, pihak-pihak yang mengkomentari dan nyinyir terhadap kehadiran Gus Miftah ke Gereja itu beralasan bahwa kehadiran AA Gym untuk misi perdamaian.
Baca Juga: Ulama Beda Pendapat, MUI: Jika Masuk Gereja untuk Perdamaian Maka Boleh
Gus Sahal kemudian menyampaikan, bahwa kehadiran Gus Miftah di gereja itu pun memberikan ceramah untuk saling menghormati sesama umat beragama.
"Padahal kan sebenarnya Gus Miftah datang ke gereja itu pidatonya juga sebenarnya kan isinya tentang saling menghormati, pentingnya menghargai agama lain," katanya.
"Dan konteksnya juga situasi ketika sekarang ini banyak marak radikalisme, terorisme, gereja menjadi sasaran dan seterusnya. Jadi mutual understanding antarpemeluk agama itu menjadi penting," tuturnya.
Sebelumnya, ceramah pendakwah UAS mengenai hukum haram masuk ke dalam rumah ibadah agama lain kembali viral di media sosial.
Ceramah UAS tersebut dikaitkan dengan aksi orasi pendakwah Gus Miftah yang melakukan orasi di dalam gereja beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pembelaan Gus Miftah Dituduh Kafir karena Masuk Gereja
Dalam kanal YouTube Ustadz Lovers bertajuk 'Viral Gus Miftah Pidato di Gereja, UAS dan UAH Angkat Bicara', UAS menjelaskan hukum seorang Muslim masuk ke dalam gereja.
"Haram hukumnya masuk ke rumah ibadah orang lain, haram. Saya taknonton filmnya sampai habis, tapi cuma trailer-nya aja. Tapi di dalam itu yang bisa saya komentari pertama masuk ke rumah ibadah," kata UAS dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Selasa (4/5/2021).
Berita Terkait
-
Apa Hukum Menahan Kentut Saat Shalat? Ini Penjelasan UAS!
-
Beda Tarif Ceramah Gus Miftah vs Ustadz Abdul Somad: Ajaran Soal Ucapan Natal Jadi Sorotan
-
Beda Ajaran Gus Miftah dan Ustadz Abdul Somad soal Natal Jadi Sorotan: Kelihatan yang Nggak Berilmu
-
Hadits Ipar Adalah Maut, Mitos atau Fakta? Ini Penjelasan Menurut Sabda Nabi dan Ulama
-
Doa Buka Puasa yang Benar, Allahumma Lakasumtu atau Dzahaba Dzoma'u? Ini Penjelasan UAS dan Buya Yahya
Terpopuler
- Kiper Diaspora dari Jerman Sudah Tiba di Indonesia, Langsung Gabung Skuad Garuda
- Dikabarkan Putus, Nikita Mirzani Sebut Matthew Gilbert Gentleman: Dia Tidak Mokondo
- Diduga Disindir Maia Estianty, Ingat Lagi Alasan Desy Ratnasari dan Irwan Mussry Berpisah
- Nikita Mirzani Ungkap Watak Asli Matthew Gilbert: Duit Gue Lebih Banyak, Tapi...
- Direktur Olahraga Belanda: Saya Pikir Timnas Indonesia Akan...
Pilihan
-
Harga Emas Antam Masih Tinggi, Hari Ini Dibanderol Rp1.624.000/Gram
-
Pengamat Curigai Sesatnya Kurs Rupiah di Google Ulah Hacker yang Kecewa pada Prabowo
-
Juventus Rekrut Jay Idzes Seharga Rp Rp 337 Miliar: 6 Bulan Balik Modal Kok
-
Juventus Ingin Rekrut Jay Idzes dari Venezia, Tapi Wajib Bayar Segini
-
Kurs 1 Dolar Setara Rp8.170 di Google Bikin Geger, Berapa Nilai Tukar Sebenarnya?
Terkini
-
Belasan Rumah di Bekasi Utara Dijual Imbas Tower BTN Berdiri Kokoh
-
Pak Dedi Mulyadi Tolong! Warga Bekasi Ketakutan Mati Tertimpa Tower BTS
-
Bahaya! Fenomena di Bekasi: Tower BTS Dibangun di Atas Rumah Warga
-
17 Jam Banjir Kepung Bekasi, Warga Pondok Ungu Ngeluh Gak Bisa Cari Nafkah
-
Tewas Tertimpa Tower di Bekasi, Jasad Rustadi Berhasil Dievakuasi Setelah 2 Hari