SuaraBekaci.id - Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel menilai pengemudi Fortuner yang menenteng senjata api berinisial MFA layak disebut teroris jalanan. Jika, beradasarkan hasil analisis dia terbukti sebagai penganut ideologi kanan.
Reza Indragiri mengatakan, tindakan yang dilakukan MFA kampungan, egois dan berbahaya. Selain itu, tidak ada yang hebat dari yang dilaksanakan pengemudi fortuner tersebut.
Reza Indragiri menilai bahwa MFA tak pantas disebut sebagai 'koboi'.
"Faktanya banyak koboi yang baik. Jadi julukan koboi semakin tidak layak pada orang-orang yang berperilaku sepreti bandit itu," kata Reza Indrigari kepada SuaraBekaci.id, Jumat (2/4/2021) malam.
Dia menerangkan, sebutan koboi semakin tidak pas karena terdapat sejumlah faktor serius pada perilaku todong-todong orang pakai senjata.
"Pertama karena boleh jadi si empunya senjata memiliki perasaan rendah diri, minder, cemas, kesulitan bersosialisasi atau problem-problem psikis lainnya. Yang kedua barangkali karena si pemilik senjata itu begitu dahaga akan perasaan perkasa, dia ingin tampak powerfull," katanya.
Kemudian, kata dia, faktor yang lainnya karena pemilik senjata memiliki kecenderungan inklusif dan pengendalian amarah yang buruk. Yang keempat yakni karena mungkin saja pemilik senjata sedang di bawah pengaruh narkoba atau miras.
"Kelima, bisa jadi si empunya senjata main todong-todong orang dengan cara yang kampungan itu karena dia punya ideologi sayap kanan. Kalau sudah sampai analisisnya pada level ideologis nah ini bisa jadi teroris," katanya.
Sehingga, menurut dia, untuk menentukan faktor yang menyebabkan MHF melakukan hal itu perlu dianalisis lebih dalam.
Baca Juga: Viral Wanita Bawa Golok, Koboi Pengemudi Fortuner Melempem
"Akhirnya kalau kita kaitkan ke faktor kelima, kalau perlu kelakuan para pengemudi brengsek yang unjuk pistol ke warga dikasih metafora sebagai teroris jalanan," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
-
Tren Wall Friction di TikTok Bikin Benda Nempel di Dinding, Ini Faktanya
-
Tantangan Komunikasi di 2026: Semua Bisa Viral, Tapi Tidak Semua Bisa Bermakna
-
Kaleidoskop 2025: 8 Lagu Indonesia Paling Viral, Tak Semuanya Baru Dirilis
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
7 Rekomendasi Tempat Wisata Viral di Bogor: Negeri Dongeng Mini hingga Sensasi Tenda Mongolia
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman