Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Jum'at, 05 Maret 2021 | 07:40 WIB
ILUSTRASI Persiapan ruangan yang akan digunakan untuk Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di salah satu hotel yang ada di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang pada Kamis (4/3/2021) malam. [Istimewa]
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sempat mengeluarkan ultimatum setelah disebut-sebut menjadi dalang di balik isu kudeta Partai Demokrat.

Dia mewanti-wanti agar semua pihak tak menyudutkan dirinya terkait adanya isu penggulingan terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketum Demokrat.

"Janganlah menekan-nekan saya. Saya diam, jangan menekan-nekan dan saya ingin mengingatkan semuanya," ujar Moeldoko di Jakarta, Kamis (25/2/2021).

Pernyataannya itu merespon tudingan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang menyebut jika eks Panglima TNI itu terlibat dalam isu kudeta partainya.

Baca Juga: Puluhan Kader Partai Demokrat Menginap di Kediaman SBY

Moeldoko menegaskan dirinya sangat mungkin melakukan langkah-langkah kedepannya. Sehingga ia berharap pihak -pihak termasuk SBY tak menyudutkan dirinya.

"Saya ingin mengingatkan karena saya bisa sangat mungkin melakukan apa itu langkah-langkah yang saya yakini. Jadi saya berharap jangan menekan saya seperti tadi saya katakan," ujarnya.

Load More