Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Minggu, 21 Februari 2021 | 14:50 WIB
Sejumlah anak nampak tengah menerjang banjir Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.(Dok/Pemerintah Desa Pantai Bahagia)

SuaraBekaci.id - Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Nyumarno mendesak Pemkab Bekasi menetapkan status siaga darurat banjir. Hal ini dia sampaikan menyusul perisitiwa banjir akibat tanggul jebol di Kampung Babakan Banten, Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran serta wilayah lain yang terjadi selama beberapa waktu terakhir.

Legislator dari PDIP ini mengatakan, hal tersebut diperlukan agar penanganan kepada korban banjir yang ada di Kabupaten Bekasi dapat berjalan maksimal.

"Pemerintah Kabupaten ekasi harus segera menetapkan Kabupaten Bekasi dengan status siaga darurat banjir, dan kemudian segera pula ditetapkan menjadi tanggap darurat banjir," kata Nyumarno, Minggu (21/2/2021).

Menurutnya, kondisi banjir di Kabupaten Bekasi sudah sagat layak membuat Pemkab Bekasi menetapkan status siaga darurat banjir yang kemudian ditetapkan menjadi tanggap darurat banjir.

Baca Juga: Bupati Bekasi Sebut Tujuh Kecamatan Banjir Parah Gegara Luapan Sungai

Dia berharap agar peraturan yang ada memperbolehkan ditetapkanya status Kabupaten Bekasi Tanggap Darurat Banjir.

Tangkapan layar tanggul Sungai Citarum di Desa Sumberurip Kabupaten Bekasi jebol. Ratusan warga di Kampung Babakan Banten terendam banjir.[Istimewa]

"Dengan ditetapkannya Kabupaten Bekasi menjadi tanggap darurat banjir, maka harus dilakukan hal-hal strategis, bahkan bisa mengambil anggaran dana tak terduga untuk kondisi tanggap darurat, sehingga dapat dipergunakan untuk penanganan korban dan dampak banjir," katanya.

Nymarno merinci sejumlah penanganan banjir yang dapat dilakukan Pemkab Bekasi. Yakni pendirian posko dapur umum, posko kesehatan, baju layak pakai, susu bayi, makanan bayi, pampers untuk balita, bantuan makanan siap saji, bantuan logistik lain, armada dan peralatan di BPBD hingga insentif personel di BPBD Kabupaten Bekasi.

"Bahkan bisa juga penambahan perahu karet, namun upayakan perahu karet yang pakai mesin, agar sesuai kondisi arus banjir yang sangat deras," katanya.

Pria yang juga menjabat sebagar wakil ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi inimendorong agar Tim Fasilitasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TFTJSP) yang memiliki tugas mengkoordinasikan penyaluran CSR dari ribuan perusahaan yang ada di Kabupaten Bekasi mengambil langkah dalam penangan banjir. Yakni, dengan melakukan pengalihan penyaluran CSR untuk penanganan korban dan dampak banjir.

Baca Juga: Desa Sumberurip Terendam Banjir, Ini Kata Bupati Bekasi

"Ini bisa dilakukan secepatnya, dan tanpa banyak regulasi lagi," katanya.

Tangkapan layar posko warga terdampak tanggul Sungai Citarum di Desa Sumberurip Kabupaten Bekasi jebol. Ratusan warga di Kampung Babakan Banten terendam banjir.[Istimewa]

Dia menambahkan, DPRD Kabupaten Bekasi juga akan turut memantau dan membantu korban banjir di Kabupaten Bekasi.

“Saya juga mengimbau kepada warga masyarakat Bekasi lainnya, yang tidak terdampak dan banjir sudah surut di wilayahnya, termasuk pelaku-pelaku usaha dan pabrik di Bekasi, Ayo bantu korban banjir, ayo peduli banjir," tandasnya.

Sebelumnya, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan bahwa Pemkab Bekasi memastikan bahwa pihaknya berupaya melakukan penanganan maksimal kepada warga Kabupaten Bekasi yang terdampak banjir.

"Kita memang sudah kita persiapkan terkait dengan semuanya, dan ketika bencana datang kita sudah siap semua," kata Eka Supria Atmaja.

Poltikus Partai Golkar ini berharap agar semua warga dapat tertangani dengan baik dan banjir dapat segera surut.

"Semua sedang berjalan (penanganan) dan mudah-mudahan banjirnya cepat surut," ujarnya.

Sebanyak 11.628 keluarga menjadi korban banjir di Kabupaten Bekasi pada Sabtu (20/2/2021). Banjir tersebut disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan, banjir juga disebabkan karena meluapnya daerah aliran sungai dan efek pembagunan di Kabupaten Bekasi.

Banjir di Kabupaten Bekasi merendam sebanyak 17 dari 23 kecamatan di wilayah tersebut.

"Ada 11.628 yang terdampak dari 17 kecamatan," kata Henri Lincoln melalui keterangan tertulisnya.

Berikut data banjir Kabupaten Bekasi pada Sabtu (20/2/2021):

- Tambun Selatan genangan air 50-150 cm
- Cibitung genangan air 50-150 cm
- Setu genangan air 50-150 cm
- Cikarang Selatan genangan air 50-70 cm
- Cikarang Pusat genangan air 50-150 cm
- Cibarusah genangan air 50-80 cm
- Cikarang Utara genangan air 50-150 cm
- Sukawangi genangan air 40-60 cm
- Muaragembong genangan air 40 cm
- Serang Baru genangan air 50-70 cm
- Cikarang Timur genangan air 50-150 cm
- Cikarang Barat genangan air 50-100 cm
- Babelan genangan air 50-60 cm
- Sukakarya genangan air 50-70 cm
- Tambun Utara genangan air 50-80 cm
- Kedungwaringin genangan air 80-150 cm
- Pebayuran genangan air 80 cm

Load More