Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 07 Februari 2021 | 07:55 WIB
Mayat perempuan di bunuh (ist)

SuaraBekaci.id - Korban pembunuhan sadis dengan anus ditusuk bambu, Weni Tania sering menangis sendiri secara tiba-tiba di masa sekolah. Namun Weni Tania tidak menceritakan musabab dirinya menangis.

Weni Tania dikenal pendiam. Weni Tania adalah warga Kampung Ciloa Tengah, RT 003/RW 003, Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja.

Satu sahabat Weni Tania, Viki Ruspiandi (21), mengatakan Weni Tania dikenal pendiam saat sekolah.

Viki menyebut dirinya dan korban telah bersama satu kelas hingga lulus di SMK PGRI Wanaraja (SMEA Aceng).

Baca Juga: Kondisi Terkini Jasad Weni Tania Tewas Anus Ditusuk Bambu, Dibawa ke RS

"Saya dan Weni sudah dari kelas 10 hingga lulus satu kelas terus. Dia orang baik," kata Viki.

Viki menyebutkan Weni adalah orang yang pendiam sejak duduk di bangku SMA dan terkadang suka menangis tanpa sebab.

"Kalau di kelas juga suka diam enggak banyak bicara, kadang suka menangis tanpa sebab. Sama saya sering ditanya kenapa? Tapi tidak pernah mau jawab. Dipendam sendiri saja kayaknya,” ungkap Viki.

Setelah lulus sekolah, Viki sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Weni Tania. Viki mengaku kaget ketika mendengar kabar terbaru sahabatnya itu.

Viki yang bekerja di PT KAI Stasiun Wanaraja itu berharap polisi bisa mengungkap penyebab kematian sahabatnya.

Baca Juga: Weni Tania Tewas Anus Ditusuk Bambu di Sucinaraja, Masih Berusia 20 Tahun

"Kaget saat tahu mayat itu adalah sahabat saya. Semoga cepat terungkap biar enggak simpang-siur lagi di medsos,” ucapnya.

Load More